45 🔞

7.6K 66 12
                                        

Kay kini sudah selesai mandi. Namun ia lupa bahwa dirinya tak bisa sadar sepenuhnya, berdiri tegas saja ia tak becus, alhasil ia membiarkan Kucing ini untuk membantunya berpakaian.

Dengan telaten ia memasang satu persatu pakaian Kay mulai dari yang inti. Sebelumnya ia harus menyiapkan pakaian dalam serta baju tidur yang nyaman untuk Kay dari lemari.

Vionna sesekali menatap wajah Kay saat ia tengah memasang pakaian itu step by step.

Memastikan kedua kaki Kay masuk sempurna kemudian menarik celana dalam itu dari mata kaki naik ke betis, paha, lalu semakin naik. Vionna berlutut dihadapan Kay.

Mendongak menatap wajah nya, perasaan ini semakin susah diarahkan kala wajah indah itu membalas tatapan. Mata sayu yang menatapnya begitu lamat juga rona merah padam wajah itu begitu candu bagi Vionna saat ini.

Seketika atmosfer seperti berubah. Vio merasa gerah juga resah, perasaan ini begitu menggebu dan tak menentu.

Mengulangnya dengan celana piyama tidur putih sekarang, Vio pakaikan celana itu dengan telaten.

Perlahan Vionna berdiri.

Masih beradu tatap, Vio memutari untuk mengambil posisi dibelakang Kay. Berniat memakaikan bra namun Kay langsung menahan tangannya menolak dari depan.

"Tidak usah pakai itu, aku tidak akan nyaman tidurnya. Tertekan dan menjepit!"

Menatap wajah Kay dari belakang, Vio taruh lagi bra itu dan langsung memakaikan baju piyama putih masih dari belakang. Tangannya ter-ulur kedepan untuk menautkan satu persatu kancing bajunya.

Mulai dari yang teratas, dirinya merasa degup jantung yang begitu menggebu kala semakin dekat di cekruk leher belakang Kay untuk memastikan kancingnya tertaut dengan benar.

Sedang Kay ingin menghembuskan nafas saja menjadi gugup saat tangan Vionna dengan telaten dari belakang mengancingi piyama-nya.

Kay menelan salivanya berat saat melihat mereka dipantulan cermin lemari baju. Wajah Vio berada dicekruk leher belakang dirinya yang sekarang ikut melihat ke arah cermin.

'Vionna!" batin Kay menyadari.

Tepat saat baru saja kancing terbawah terpasang, Kay menjauh. Berjalan dengan gugup ke arah kasur. Begitu saja nafasnya menjadi tak karuan!

Belum selesai saat Kay baru saja merebah, Vio ikut mendekat lalu membantu menyelimuti tubuh Kay.

Vionna duduk di tepi sisi ranjang sebelah.

"Tidur..." suruh sang Kucing.

Menjawab hanya dengan anggukan kecil.

Kay membenarkan selimutnya untuk menutupi hanya dari pinggang kebawah karena dirinya masih merasa gerah. Bahkan kelakuan Vionna tadi saat membantunya berpakaian membuat dirinya ingin membayangkan yang lebih-lebih! Tapi semampunya Kay menahan, takut-takut jika ini benar orang lain karena dia belum membayangkan Vio kembali jujur saja.

Vionna kembali benar-benar diluar ekspetasi Kay.

Kay terlelap dalam posisi telentang. Ia berusaha untuk tertidur dan melupakan hari ini. Dirinya ingin bangun dan melihat kenyataan esok hari karena saat ini ia tidak bisa membedakan yang nyata dengan halusinasinya.

Namun dalam diam jiwa Vio juga ingin berteriak. Meneriaki bahwa Kay benar-benar masih yang diinginkannya. Meneriaki bahwa Kay terlihat sangat manis sekaligus sexy saat ini. Tertidur dengan wajah polosnya namun dada itu benar-benar tegas mengacung karena hanya berbalut piyama putih tipis, bahkan hampir transparan. Vio sungguh benci piyama putih tipis ini!

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang