49

1.2K 34 0
                                    

Sifat itu bisa berubah. Kalau udah terlanjur nyaman, mana bisa lu jaim, yakan? Mau cuek juga malah jadinya lu yang mulai ngomong duluan... Susah!

VOTE!

1 VOTE = sisa chapter menuju ending.

___________________________

"Kau tidak bilang Viona-mu kembali dan sekarang kau disini. Kau tahu? Kau telah mengganggu quality time sepasang tunangan!"

14:20. Kay dikamar apartemen Cherry juga Jj. Setelah tadi dia mengantarkan Vio kembali ke rumah kakaknya sesuai janji.

"Embel-embel Quality time, bilang saja ingin s*x! Lagipula silahkan lakukan saja, aku sudah tidak penasaran." ucap Kay dengan ekspresi datarnya duduk bersandar di sofa dengan cemilan dipangkuannya.

"Jadi kau sempat penasaran? Haha... sudah ku duga kau akan tergoda! Ku ingat-ingat dulu kau memanggil adik kecilmu itu dengan sebutan..... Emmm..." Cherry mengetuk-ketukan dagunya.

"Apa, Je?" tanya Cherry pada mate nya di ranjang.

"Ah! Iblis kec-"

"Hei! Hentikan!" Kay tidak akan membiarkan Cherry membahas ini.

Kay lihat Cherry menyemburkan tawanya namun tak Kay gubris lagi.

"Jangan terlalu kasar pada sahabatku," tiba-tiba ucap Kay.

"Hm?" Cherry tidak mengerti.

"Je, segera lapor padaku jika tunangan-mu ini melakukan BDS* atau kekerasan semacamnya!"

"Yang ada kau yang sering bermain pakai kekerasan, 'kan?"

Mendengar ucapan itu, Kay menarik nafasnya sendiri. Cherry yang melihat Kay begitu, merasa ada sesuatu yang sedang dipikirkan oleh salah satu sahabat sekaligus adik kecilnya ini.

"Kurasa kau sedikit berbeda, Kay. Jika ada sesuatu yang ingin kau ceritakan, maka tunggulah aku di luar. Tidak sampai setengah jam aku janji"

Kay sempat melihat ke arah Cherry dan Jj bergantian. Ia diam lalu benar keluar kamar dan berakhir menunggu di dapur ruang apartemen Cherry.

Kay mendecak.

"Peduli sih peduli, tapi tetap saja s*x yang lebih utama dipikiran mereka"

Sembari menunggu, Kay sempatkan memberi pesan kepada Vio mengatakan bahwa dia baik-baik saja sendirian di apartemen dan sebenarnya rencana pindah apartemen benar ada nyatanya.

Maka kini Kay mengecek apartemen sekitar diponselnya.

Ceklek.

Cherry tiba-tiba keluar kamar dan langsung menghampiri Kay.

"Untuk apa? Kau mau menyewakan Vionna apartemen?" tanya Cherry yang melihat layar ponsel Kay.

Namun pembicaraan Kay lain.

"Kenapa cepat sekali? Dapat apa dengan durasi segitu?"

"Aku tidak melakukan apa yang kau pikirkan! Siapa yang bilang aku ingin s*x. Jj itu sedang tidak enak badan makanya dia diam saja. Tadi aku menemaninya sampai dia tidur dulu, dia habis minum obatnya," jelas Cherry.

"Oooo..." Kay membulatkan bibirnya mengangguk beberapa kali.

"Jadi, untuk apa kau mencari apartemen?"

"... Untuk Vionna?" tanya Cherry lagi.

"Huh? Tidak. Aku yang ingin pindah"

"Hei! Untuk apa? Kau bisa tinggal disini selama yang kau mau, aku dan Ayah ku tidak ada masalah dengan itu"

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang