Vote?
________________
"Kau mau melakukannya lagi kan Kay?" tanya Vionna menatap menopang dagu.
Uhuk Uhuk
Seketika Kay tersedak. Jujur saja, Vionna semakin kelihatan manis setiap harinya.
"Uh? uhmm..." Kay hanya bisa menunduk sambil memainkan sumpitnya.
Vionna jadi tersenyum melihat tingkah Kay yang sepertinya gugup.
'Lucu sekali, Kay' batinnya.
Tapi kemudian senyumnya buyar ketika terdengar ada seseorang membuka pintu apartemen menampakan satu sosok pria tampan datang.
"Babe, maaf lama, macet dijalan" ucapnya.
Kay langsung menoleh sekilas ke arah pria itu dan dia kembali lagi menatap Vionna, lebih tepatnya ke baju yang Vionna kenakan yang menunjukan tonjolan didadanya sedikit.
Ketat, berisi, terlihat kenyal seperti ingin tumpah. Ukurannya sih tidak besar yang berlebihan tapi itu sudah mampu membuat Kay bertanya-tanya, bagaimana bisa tubuh kurus juga tinggi tubuh yang tak lebih tinggi darinya bisa menciptakan dada bagus seperti itu.
Kay pun berdiri menghampiri kekasihnya.
"Haha I-iya.. Tidak apa-apa" ucapnya gugup yang langsung membawa Filip untuk duduk di sofa TV saja yang bersebrangan dengan dapur agar Filip tidak bisa melihat dada terbuka Vionna.
"Kau lagi makan?" tanya Filip yang melihat Vionna memang sibuk mengunyah membelakangi Filip.
Vionna pun sempatkan menoleh ke belakang.
"Hm, kau mau? Kay memasak tumis ayam bawang putih untukku" ucapnya enteng.
Kay jadi kelibekan sendiri.
"I-iya benar, aku memasak" ucapnya.
"Tumben? Aku baru tahu juga kau bisa memasak makanan kesukaanmu itu. Biasanya jika ingin, kau hanya langsung memesan" ucap Filip menatap Kay yang masih berdiri disisi sofa yang Filip duduki.
"Ah? I-iya, sebenarnya aku bisa memasak hanya saja malas" ucap Kay terkekeh garing.
Filip pun tersenyum. Tersenyum nakal.
Sreett!
Sedetik kemudian Filip bawa Kay ke pangkuannya. Merengkuh pinggang Kay lalu mencium bibir Kay singkat.
"Aku merindukanmu," ucapnya sendu.
"Kita sudah lama tidak, babe. Terakhir saat kamu menginap waktu itu dan itu sudah lama sekali.." ucap Filip sambil mem-poutkan bibirnya.
Kay jadi tegang sendiri. Sedangkan Vionna mendadak panas, walau muka acuh sekali terlihatnya.
"A-aku banyak urusan" hanya itu yang dapat diucapkan Kay yang sebenarnya juga dia tidak tahu banyak urusan apa.
"Ah, iya! Jadi bagaimana soal ayahmu yang berhasil menemuimu tadi siang itu?"
DEG!
Seketika Kay membulatkan matanya berbarengan dengan sumpit Vionna yang tiba-tiba saja jatuh ke piringnya menimbulkan bunyi denting.
"M-maaf" ucap Vionna.
Kay terdiam seribu bahasa. Vionna bereaksi saat Filip menyebut soal ayahnya. Berarti benar, Vionna adalah anak dari ibu tirinya. Tapi dia tidak bisa ingat, Vionna itu anak yang mana dan anak dari siapa yang sebenarnya sih, Kay malas mengingat.
"Babe?" ulang Filip karena Kay tak kunjung menjawab.
Kay pun terpaksa mengatakannya.
"Iya, ayahku menginginkanku kembali kesana untuk meneruskan perusahaan juga museum nya" ucap Kay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing on my body (21+)
Random🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 🔞⚠️ WARNING! 21+ USE VIOLENCE ⚠️🔞 💦 LGBT LAPAK!!! ⚠️ MENGANDUNG ADEGAN SEX YANG TDK WAJAR DIHARAPKAN KEBIJAKSANAANNYA! @crescentmoon608