38

1.1K 34 1
                                    

"Kay?"

....

"Kay!"

"Hm?" Kay pun tersadar dari lamunannya. Terlihat ia juga sedikit kaget.

"Aku ke toilet sebentar, jangan melamun!" ucap Jj.

Kay mengangguk. "Iya.."

Jj pun menepuk dua kali pundak Kay lalu pamit berjalan ke luar ruang latihan.

"Hahh..." Kay menghela nafasnya. Sekarang ruang latihan menjadi benar-benar kosong. Yang terlihat hanya dirinya saja dari pantulan cermin.

Kay menggendong satu tali tas nya. Meraih botol minum nya lalu menenggak sebelum ia akan benar-benar pulang ke tempat sepi berikutnya. Kamar apartemen seluas dan semewah itu, hanya alat lukis yang menemaninya.

Kay berjalan keluar ruang latihan.

Diluar begitu ramai ternyata. Banyak para dancer lainnya yang membawa tas juga. Semuanya menyapa hormat menunduk sekilas kepada Kay. Kay pun balas pakai senyuman dan menunduk juga.

"Phi Kay!" sapa riang dari salah satu murid nya. Dengan langkah riang pula ia berjalan ke arah Kay dengan menggandeng satu teman perempuannya.

"Apa kita pernah berurusan?" tanya Kay yang merasa ia tak begitu mengenal anak ini. Dalam latihan pun mereka tak banyak berinteraksi.

Yah, sebenarnya karena Kay terlalu kaku. Baru-baru ini ia ingin bersikap lebih ramah, tapi bagaimanapun masih terlihat sikap acuh dan dingin nya.

"Phi Kay, I have crush on you!"

Bak sambaran petir ditengah siang bolong. Kay no respons.

"Aku menyukai Phi sudah sangat lama dan besok ulang tahun ku, nah!" Ia memberikan secarik kertas.

"Datang ke pesta ulang tahun ku, na?"

Antusias sekali perempuan muda satu ini. Seketika Kay menjadi teringat Vionna dulu, saat pertama kali mereka bertemu Vionna juga seperti ini dalam mengejar Kay.

"Hm?" respon Kay.

Anak itu bahkan sampai memegang kedua tangan Kay berpaling dari tangan teman yang disampingnya tadi. Ia juga menatap Kay dengan penuh berharap Kay mau datang ke pesta ulang tahun nya.

Saat sedang begitu, Kay tiba-tiba merasa ada seseorang yang memperhatikannya.

"Hm. Mungkin aku bisa datang,"

"Yash!" Anak perempuan itu reflek meremas kedua tangan Kay digenggamannya.

"Terima kasih, Phi!" ucapnya manis sekali.

"Iya, lagipula itu hanya pesta ulang tahun. Tapi daripada kau menyukai ku, coba lihat dulu teman disamping mu itu! Ku rasa dia ada sesuatu untuk dikatakan padamu. Ya.. itu hanya saran ku saja. Kalau aku, jelas akan berkata tidak karena ada seseorang yang selalu ku tunggu kedatangannya lagi sampai saat ini," Kay menjeda.

"Kurasa kau tau siapa yang ku maksud."

Kemudian Kay berjalan berlalu dari dua perempuan imut itu. Kay menjadi ingat sepenuhnya, dua gadis itu adalah yang menggantikan dirinya dengan Vionna untuk dance gxg cover.

Saat hendak ke arah pintu keluar sanggar, tiba-tiba tangannya sudah tertahan oleh tangan seseorang yang memerhatikannya dari jauh.

"Kay," panggilnya.

Kay menoleh dan menatapi pria tinggi ini. Submisif nya dulu yang mungkin sekarang bukanlah seorang submisif lagi.

"Kau ingin pulang? Apa boleh jika kuantar?"

"Tidak apa-apa, aku bisa pulang sendiri" sungguh Kay tidak benci sama sekali pada pria ini.

"Kay, maafkan aku.. Ada yang ingin kusampaikan,"

"Katakan saja, Filip.." Walau sebenarnya Kay sudah tahu.

Tempo hari, tak lama dari setelah Vionna menghilang dan Kay berniat mencari Vionna sore hari ke sanggar, Kay malah melihat pria kesayangannya itu bermain dengan dua pria lainnya.

Itu juga bukan hanya sekilas karena Kay melihati permainan itu agak lama. Ia merasa seperti telah mendidik submisif nya dengan benar karena submisif nya sendiri sudah bisa memimpin sebuah permainan. Bahkan itu permainan yang cukup besar karena melibatkan lebih dari dua orang.

"Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini, Kay.. Aku tidak bermaksud untuk meninggalkan mu,"

Namun dapat Kay lihat mata biru itu seolah seperti melembut menatapnya. Walau sekarang pria itu sudah tak memakai pakaian feminim lagi.

"Aku-"

Entah tapi Kay mendadak ingin mengelus pipi Filip sangat lembut, ia masih ingin menjaga pria manis manly ini.

"Aku tahu cinta mu bukan lagi untuk ku. Pun aku tahu kau sudah tak membutuhkan aku lagi, kau telah jatuh cinta dengan seseorang yang lain," ucap Filip sambil memejamkan mata menikmati usapan lembut tangan Kay di pipi nya.

"Sekarang aku juga telah menemukannya Kay, aku menemukan cinta selain dirimu.. Maafkan aku,"

Pria ini malah meminta maaf padahal kesalahan bukanlah darinya. Mungkin bukan juga dari Kay, tapi tetap saja Kay ingat bagaimana ia menikmati betul s*x nya dulu dengan Vionna ditengah dirinya masih berstatus pacar orang.

Kay menggeleng sembari tersenyum hangat untuk Filip berhenti bicara.

"Aku yang minta maaf," ucap Kay.

Ia menarik kembali tangannya lalu menatap lagi meski harus menenggak hebat karena begitu menjulang pria didepan matanya ini.

"Semoga kau bahagia selamanya, Filip. Terima kasih sudah menemani masa sulit ku dulu,"

Filip mengangguk.

"Ku yakin dia akan kembali lagi padamu. Dari dulu dia pasti akan kembali padamu 'kan? Tidak penting berapa tahun lamanya,"

"Hm," Hanya itu yang Kay ucap. Sejujurnya ia tak yakin kali ini Vionna akan kembali.

Jika benar Vionna tak akan pernah kembali, maka Vionna meninggalkan Kay bersama bayang semu juga rasa bersalahnya. Kay harus bersiap untuk hari itu.

Sungguh Kay orang yang paham semua resiko yang akan ia tanggung. Berani berbuat maka harus berani bertanggung jawab. Apapun yang dirasakannya, Kay akan menanggungnya sendiri tanpa orang lain tahu.

Walau dalam nalurinya, Kay masih ingin setidaknya tahu satu kabar bahwa Vionna-nya baik-baik saja, maka Kay tidak masalah.

Kalau Kay mau, Kay sudah memata-matai apartemen itu setiap hari untuk melihat sosok Vionna diam-diam, tapi Kay tidak melakukannya. Membiarkan dirinya mendalami dan memahami menjadi Vionna pasti sangatlah berat.

Pasti Vionna sudah tak percaya lagi padanya. Walau Kay tahu, anak itu pasti masih mencintainya.

'Dia pasti masih mencintaiku walau dalam depresinya sekalipun' batin Kay.

"Anak itu pasti akan terus mencintaimu. Jika ia kembali, tolong terima cintanya secara utuh. Pastikan ia nyaman dibawahmu dan pastikan tidak akan ada seorang selain dirimu menyentuh dirinya, kurasa itu hal setimpal untuk dirimu bertanggung jawab atas perlakuan Ayah mu padanya, Kay" Filip menjeda.

"Tapi tolong jangan lupakan aku, Kay"

Kay menurunkan pandangannya.

"Lagi-lagi aku harus menanggung perbuatan Ayah ku... Tapi tak apa. Untuk Vionna, aku harus melakukannya"

..

Tbc....

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang