47 🔞

5.3K 42 4
                                    

"Mommy... Annhh.. Aahhh.. Mom-Sshh.."

Jj tetap bergerak diatas tubuh Cherry dengan dildo ditangannya, sementara Cherry juga memegang satu dildo lain dan itu sedang ia maju mundurkan untuk Jj.

"Mom..." Tahan Jj kala dildo itu terasa makin dalam pun makin kasar temponya.

"Ahh..."

Cherry sang dominan tidak hiraukan tahanan tangan Jj, lagipula itu malah Cherry artikan sebagai tanda bahwa Jj menikmatinya dan menginginkan lebih.

Cherry sengaja menyiapkan dua dildo. Satu untuknya dan satu lagi untuk Jj, tapi ternyata Jj kalah dipermainan menyenangkan ini dan berakhir Cherry semakin berkabut nafsu mendengar desahan Jj yang semakin keras tak terkontrol.

"F*ck you, Baby!"

Cherry membalikan tubuh mereka membiarkan Jj yang terbaring kali ini tanpa ia ada niatan sedikitpun untuk mengakhiri permainan ini.

"Aahh.. Mom- H-hh... AAhh! Mm?~~"

Sedang Jj sudah sangat malu. Baru ini dirinya bermain dengan Cherry tapi Cherry sebegininya menatap V*gina Jj dengan tatapan sangat lapar. Dengan mulut terbuka Cherry beberapa kali menatap V*gina Jj dengan wajah Jj bergantian. Dan dibawah sana, tangan Cherry konsisten bermain dengan tempo.

Tangan lain Cherry bergerak memasukan jempolnya kedalam mulut hangat Jj dan langsung diemut oleh Jj sendiri.

"Jangan desah terus, Sayang.. Aku nggak kuat,"

Sedang Jj tak merespon dan saat Cherry lihat, Jj sedang terpejam pun mengatup mulutnya untuk menuruti perintah Cherry jangan mendesah. Memegang dildo itu dengan kedua tangan, Jj menutupi wajah malunya dengan dildo itu.

"Pfftt..." Cherry ingin menyemburkan tawa.

Cherry meraih kedua kaki Jj untuk dibukanya lebar dan menahan paha dalamnya.

"Tadinya sengaja aku menyiapkan dua dildo, yang pink ini untukmu dan yang ungu itu untukku. Hanya ingin mengurangi bermain dengan p*nis palsu. Juga sebenarnya ingin melatihmu untuk sedikit lebih agresif lagi," Cherry menarik kedua kaki itu mendekat ke arahnya.

"Tapi tak apa, Je. Sebentar lagi kita akan menikah."

Sementara dengan jarak hanya 7 kamar dari kiri, Kay sedang melihat serius ke arah ponselnya.

"Ahh.. aahh... Ahhh..!"

Film porno terbaik tahun ini. Kay tidak menontonnya karena ini adalah adegan sex pasangan normal, tapi hari ini Kay memutuskan untuk menontonnya.

Wajahnya sangat serius bahkan sampai alisnya mengerut. Malah sekarang ia tambah dekatkan lagi handphonenya ke wajahnya.

"Peran wanitanya berisik!" komentar Kay pada wanita yang ada di video karena terlalu banyak mendesah.

Kay meletakkan handphonenya di dada, lalu matanya dengan alis mengerut melihat ke atas seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ternyata seperti ini? S*x yang seharusnya pasangan normal lakukan? Wanitanya pasif dan pria lah yang melakukan semuanya.." Kay mengangguk paham namun tak lama melihat ke atas lagi.

"Tapi kasihan tidak sih? Apa pria itu puas kalau wanitanya se-pasif itu? Ah.... Aku hanya terlalu dominan, aku bukan hanya wanita!"

Lalu Kay lihat lagi ponselnya.

"Kalau begitu, cari yang lebih lembut. Yang ini pria-nya masih agak kasar! Tidak sabaran dan masih suka menjambak!"

Satu-persatu Kay setel video porno yang ada di website itu untuk menemukan yang dia mau, namun sudah berpuluh video Kay merasa belum menemukannya.

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang