6

9.4K 123 0
                                        

Sesuai dugaan dan sesuai harapan, Vionna berhenti mengganggu Kay.

Setelah tadi Kay mengaku identitas aslinya dan juga menyibukkan diri di ruang lukisnya seharian, kini Vionna terlihat sibuk juga dengan aktivitasnya dan sudah berganti pakaian lagi. Kaos pink oversize dengan celana levis putih pendek diatas paha yang dimana kaos nya dimasukan kedalam celana.

Entah kenapa dimata Kay, Vionna sangat manis dengan pakaian itu.

'Apa dia punya kepribadian ganda?'

Karena sifat Vionna sering berubah-ubah. Tapi Kay tidak terlalu peduli, yang penting Vionna sudah berhenti mengganggunya.

"K-kau masih kuliah?" tanya Kay.

Kay jadi tidak tega melihat wajah Vionna yang terlihat murung dan menjadi banyak diam. Ah tapi kenapa tidak tega? bukankah justru ini yang dia mau?

"Iya phi, tugasnya susah sekali" jawab Vionna tanpa menoleh, ia sibuk memangku laptopnya.

"Selesaikanlah" ucap Kay sambil berjalan ke dapur.

"..."

"Kau mau cemilan? atau minuman hangat?" basa-basi Kay.

"Tidak usah phi. Terima kasih" ucap Vionna masih tanpa menoleh ke Kay.

"Uhm... okay"

Kay berjalan lagi menuju kamar tapi sampai didepan pintu kamar ia sempatkan bicara lagi dengan Vionna.

"Aku tidur duluan. Jika kau ingin tidur nanti, kau tidur saja disamping ku. Aku tidak keberatan, lagipula kasurnya besar" ucap Kay menyamping menatap Vionna.

"Tidak apa-apa. Aku bisa tidur disini" ucap Vionna menunjuk sofa ruang tengah yang ia tengah duduki sekarang.

"Ya-yasudah..." Kay langsung masuk ke kamar lalu menutup pintunya.

"Dia berubah pikiran?" gumamnya.

Sebenarnya Kay merasa tidak tega, membiarkan perempuan yang lebih muda darinya tidur di sofa. Tapi kalau dipikir-pikir lagi sofa itu besar dan juga empuk.

"Ah dia pasti baik-baik saja, lagipula itu bagus. Dia jadi tak ada peluang untuk menyentuh ku saat aku tidur" lanjut Kay.

...

Pagi hari.
06:00

Kay terbangun dari tidurnya.

Mengusap pelan matanya, beranjak membuka horden agar sinar matahari menghidupi kamar.

Kay merenggangkan otot-ototnya.

"eemmmhh"

Dia tiba-tiba teringat sesuatu.

"Tunggu,"

Kay menoleh ke arah kasurnya lagi. Memperhatikan setiap inci kasurnya.

"Dia..."

Kay langsung berjalan buru-buru keluar kamar.

Ceklek.
Sepi.

Kay menoleh ke kanan ke kiri. menyusuri seisi apartemen namun tak kunjung mendapatkan apa yang ia cari.

"Dimana anak itu?"

Drrrttt
Drrttttt

Ponsel Kay tiba-tiba bergetar mendapati nama Filip di panggilan masuk.

"Hm," sahut Kay.

"Babe, kamu sudah bangun?"

"Baru saja, kamu dimana?"

"Aku di mansion ku. Aku akan mengunjungi apartemen baru mu, mau ku bawakan sarapan?" tanya Filip dengan nada lembutnya.

"Boleh, bawakan juga untuk teman sekamar ku, ya"

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang