27

1.8K 58 0
                                    

Pagi hari.

Cherry dan Jj masih tertidur memeluk tubuh polos satu sama lain.

Sebenarnya Cherry sudah bangun daritadi, hanya saja dia tak mau beranjak. Karena jika ia beranjak atau bergerak sedikitpun, ia akan membangunkan baby-nya yang tertidur didada persis seperti bayi habis menyusu.

Cherry dekap dan terus belai rambut Jj-nya sayang. Sayang sekali dia sama Jj-nya.

Sampai Jj mengulat lalu kemudian matanya membuka perlahan.

"Morning sweety"

Satu kecupan Jj terima di dahi dari Cherry.

"Morning mommy" Jj balas cium pipi.

Mereka saling senyum berdua sekilas terbayang peristiwa panjang semalam di kantor yang mereka lanjutkan dari di mobil hingga sampai ke kamar.

"Mommy lapar? akan ku masakkan" Jj beringsut duduk.

"Apa kau sudah baik-baik saja?" tanya Cherry sambil melihat ke bawah sekilas lalu menatap Jj lagi.

"Masih sakit sedikit, tapi tidak apa-apa kok" ucap Jj tersenyum hangat.

Tanpa kata lagi Jj beringsut meninggalkan kamar menuju dapur. Tak pernah ia biarkan dominan-nya kelaparan walau miliknya masih memiliki sedikit denyut seperti belum bisa lupa akan tumbukan semalam.

Cherry juga tahu tak mungkin itu membaik begitu saja, jadi ia langsung menyusul Jj dan memeluknya dari belakang.

"Aku sangat mencintaimu Je, mari menikah"

DEG!

Sedangkan dikamar yang lain.

"Vio.."

Kay sudah panggil berkali-kali, bahkan dari sebelum ia mandi sampai kini ia keluar dari kamar mandi selesai membersihkan diri.

Vionna belum mau bangun juga.

Tapi berbeda, wajah itu lebih pucat dari sebelumnya. Terlihat oleh Kay yang menyorotnya dari samping kasur dengan masih menggunakan bathrobe.

"Vio, kau baik-baik saja?"

Vionna tak menjawab, matanya tak gerak membuka tapi tiba-tiba saja ia berbicara.

"Tolong... Tolong jangan hiks.."

"Hm?" Kay mengerutkan alisnya masih menatap dari sini, dari sisi kasur.

Tapi perlahan tangisan Vionna semakin keras juga ia terlihat seperti tengah memberontak hebat. Apakah ia sedang mimpi buruk?

Menjadi khawatir seketika, Kay langsung berusaha sekuat tenaga menyadar membangunkan Vionna.

"Vio kau kenapa.. Vio!" Kay memegangi kedua lengan Vionna yang masih berbaring memberontak menangis tak karuan itu.

Lalu tak lama kemudian Vionna berhasil sadar karena bentakan Kay yang lumayan kuat dan lantang.

"Kay!" Detik ia membuka mata dan menangkap sosok Kay-nya, ia langsung memeluk cinta-nya itu.

Untuk meminta ketenangan mungkin.

"Aku memang sering bermimpi saat masa-masa aku diperkosa dulu Kay, tapi itu sudah lama tidak, mungkin karena kita kemarin membahasnya jadinya aku bermimpi lagi" penjelasan Vionna dalam pelukan Kay.

Terasa sekali pelukan itu sangatlah erat, bahkan tangan Vionna mencekram kuat bathrobe bagian punggung Kay.

Namun Kay segera melerai pelukan itu.

"Apa aku boleh tahu umur berapa kamu diperkosa?" tanya Kay menatap Vionna.

Vionna yang menatap balik Kay itu terdiam sebentar seperti ragu, tapi ia memutuskan untuk tetap menjawab.

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang