Kay membalas lagi tatapan Filip yang tak pernah beranjak dari matanya itu.
Kay merasa Filip sepertinya masih berat melepasnya karena Kay sejujurnya juga merasakan itu.
"Kau adalah obat-nya, Kay" ucap Filip.
"Yang sayangnya kau juga obat ku,"
Perlahan pria itu tersenyum sangat manis.
Apa semudah itu merelakan Kay? Apa Filip benar-benar akan melakukannya?
"Aku tahu aku salah, tapi aku pun tidak tahu mana yang benar. Perasaan ku pada anak laki-laki itu, tapi... jika boleh..."
Sungguh, Filip nampak sangat gugup sekarang.
"Aku mau memastikannya, Kay. Aku juga masih merindukan mu. Sampai kapanpun kau tetap dominan ku karena kau adalah yang terakhir... Tapi untuk yang terakhir kalinya, Kay...."
Perlahan Kay menelan salivanya berat.
"Tolong, dominasi permainan kita yang terakhir kali."
Serasa dihempas jatuh kedalam jurang lalu hanyut dalam kegelapan. Kay tidak bisa menolak sedikit pun, nalurinya menguatkan.
Bahkan sekarang tangan Filip sudah menggantung sangat manis menahan tengkuknya. Bagaimana bisa Kay tahan? Ini juga sudah lama semenjak Vionna pergi, Kay tidak pernah berhubungan dengan siapapun lagi. Semua seperti kembali ke awal dimana Kay hanya bermain dengan Filip.
Kembali melumat bibir tipis manis pria ini. Ia menang. Filip adalah pria submisif Kay dalam waktu yang lama. Namun bagaimana dengan naluri Filip yang sekarang?
Apa ini hanya pengujian?
Kay sesap lebih dalam memasukkan lidahnya sampai ke kerongkongan Filip. Sambil mengunci kembali pintu apartemennya, Kay perlahan membawa Filip ke kamarnya dengan penuh ciuman panas.
"MMhh.. Anghh-"
Filip juga tak mau kalah, ia merespon Kay lebih baik dari sebelumnya. Itu membuat Kay semakin mabuk dalam ciuman ini. Rasanya tak ingin menyudahi..
"Kayhh..."
Tangan Kay dengan sangat lembut membuka jas kerja pria ini. Lalu dengan lembut pula ia memberi perintah kepada Filip untuk duduk di ranjang.
Sengaja tak menyalakan lampu kamar. Membiarkan remang menutupi aksi elus remas sensual kedua belah pihak yang dulunya merupakan sepasang kekasih ini.
Kay menelan saliva nya bersiap sebelum akhirnya ia mendekat lagi meraih rahang tegas submisifnya. She's always thirsty..
Namun Filip menahan rahang Kay.
"Kayh..." panggil Filip dengan nafas yang sudah terengah.
"Yes, Baby boy..." sahut Kay dengan suara rendah sambil menatap bergantian dua manik madu mata Filip.
"Apa kita akan melakukannya di kamar mu? Ini pertama kalinya kita melakukannya di kamar mu. Apa tidak masalah? Itu akan kotor. Aku tahu kau tidak suka mengotori kamar mu,"
Dengan mencoba mengatur nafasnya, Kay tersenyum kecil sambil membelai lembut rambut pendek Filip.
"Katamu ini yang terakhir kali? Mari buktikan bahwa kau masih bisa menjadi submisif,"
"Kay..." rengek Filip jadinya.
"Haha... Benar 'kan? Kau selamanya akan menjadi submisif jika sudah dibawah ku," ucap Kay.
"Tidak peduli dengan siapa kau jatuh cinta sekarang. Tidak peduli kau menyukai jenis h*le yang bagaimana, yang jelas aku sendiri menyukai h*le mu... Dan aku menginginkannya sekarang. Jangan menghentikanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing on my body (21+)
Random🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 🔞⚠️ WARNING! 21+ USE VIOLENCE ⚠️🔞 💦 LGBT LAPAK!!! ⚠️ MENGANDUNG ADEGAN SEX YANG TDK WAJAR DIHARAPKAN KEBIJAKSANAANNYA! @crescentmoon608