24 🔞

12K 136 9
                                    

VVVVVVVVVOTE!

Ngambek lagi gue nanti, biarin aja.

Up jam segini aja yak? Sedeng lahya jam segini mah.. Kalau maleman nanti yang ada gue molor. Tadi aja gue pulang nyeblak sung molor wkwkwk

Dah, dilarang baca sebelum vote.

Soalnya gue lagi mikirin mau keluarin yang onoh.. jadi mastiin dikit kalian ni bakal nemuin gue di cerita yang baru juga atau nggak.. Begonoh, dek.

Sering-sering baca cerita gue, dek. Biar jago! wkwk

_______________________

"Tapi kau harus menjadi lesbian karena aku mencintaimu sejak kecil!"

Vionna membentak sedikit agar Kay mau peduli terhadap perasaannya.

"Aku tidak bisa, aku punya Filip"

Selesai berucap begitu, Kay yang langsung berdiri hendak berbalik lagi ke niat awalnya, yaitu mandi.

Vionna pun ikut berdiri.

"Tapi kau tidak mencintainya!" Vionna membentak dengan satu oktaf lebih tinggi.

Kay mengedip satu kali tapi dengan sangat pelan dan lambat.

"Kata siapa?" ucap Kay datar tanpa berbalik lagi.

Vionna malah terkekeh sumbang.

"Aku benar kan? Kalian itu hanya saling butuh.. Tapi apa kau tahu Kay? Filip bisa kapan saja ganti dominan dengan yang berp*nis asli sedangkan kau? Seharusnya jika kau dominan kau harusnya memilih baby girl"

Lantang sekali Vionna mengucapkannya. Dia benar-benar seorang bocah yang pemberani. Kay sudah kesal, terlihat kedua tangannya mengepal, pun gigi sudah geram menekam hebat.

Tapi semua yang dibilang Vionna benar. Bukan, bukan berarti Kay tidak mencintai Filip. Kay peduli Filip, Filip pun begitu padanya, tapi dia juga tak dapat memastikan perasaan apa yang sebenarnya ada dihatinya, apa benar itu cinta?

"Justru karena aku membutuhkannya," Kay menjeda.

"Kau tahu? Cinta itu bukan hanya perihal mengatakan aku cinta kamu kamu cinta aku. Cinta itu saat saling membutuhkan dan saling ketergantungan satu sama lain"

".. Aku juga tidak tahu tapi sejauh ini Filip yang terbaik untukku. Tanpa Filip aku tak akan bisa menjalani semua ini. Aku membutuhkannya karena itu aku mencintainya"

"Kalau begitu, itu bukan cinta" Lantang suara Vionna.

"Lalu apa masalahmu? Setiap orang punya batasan untuk mencampuri urusan orang lain!"

Vionna terdiam.

"Aku menghargaimu karena kau ternyata adik tiriku tapi tolong.. Jangan terus menggangguku" ucap Kay.

Pelan, sangat pelan dan sangat terpaksa Kay mengucapkan itu. Tapi sedetik kemudian ia menyesal, karena Vionna langsung keluar kamar begitu saja.

Ada perasaan tidak enak saat melihat punggung Vionna menjauh lalu menghilang ditelan pintu.

Tapi Kay berusaha tak hiraukan, karena kata-katanya benar. Itu yang ada dibenaknya untuk saat ini.

...

Keesokan harinya.

Kay bangun lebih awal dan langsung ke dapur untuk membuat sarapan.

Sebenarnya lega juga saat liat Vionna tertidur disampingnya tadi bahkan reflek tersenyum kecil. Setidaknya bisa diartikan Vionna tidak marah, mungkin dia hanya kaget semalam.

Dancing on my body (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang