⚠️Warning⚠️
- Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Mohon bijaklah dalam membaca-
Basmalah Ilona Gralind, biasanya akrab disapa dengan sebutan Mala. Dia adalah anak yang diadopsi oleh keluarga Pradipta. Mereka mengadopsi Mala tujuan awalnya h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mala." teriak Rasya sebelum ia berlari dan berhasil menangkap tubuh Mala.
"Mala, bangun, La..." Rasya menepuk pelan pipi Mala, ia berharap kesadaran Mala segera kembali. Ada raut wajah khawatir yang pria ini tunjukkan.
Rasya menatap sekelilingnya, berharap ada seseorang yang bisa membantunya. Namun hasilnya nihil, tidak ada siapapun yang berlalu-lalang disana. Dan akhirnya, Rasya memutuskan untuk membopong tubuh Mala sendiri menuju UKS.
________
Sesampainya di UKS. Rasya dengan hati-hati membaringkan tubuh Mala diatas brankar. Ia menatap sekeliling, berniat mencari penjaga UKS. Namun sepertinya tidak ada siapa-siapa disini.
Rasya menatap Mala dengan raut menyesal. " I'm sorry, Mal. Gara-gara gue, lo jadi pingsan kayak gini." lirih Rasya, ia duduk diatas kursi yang ada disamping brankar itu.
"Bangun, Mal. Jangan bikin gue khawatir dan merasa bersalah sama lo." gumam Rasya. Ia menatap wajah Mala yang sedikit pucat. Mata indah Mala yang biasanya menatap seseorang dengan berbinar kini mata itu terlihat tertutup rapat.
"Eungh..." dapat dilihat, mata Mala mulai mengerjap, menyesuaikan pencahayaan yang mulai menusuk retina matanya.
"Mala." hal yang pertama kali Mala lihat adalah senyum manis yang Rasya tunjukan.
"Rasya.. " gumam parau Mala. Ia berusaha untuk bangkit dari tidurnya.
"Jangan bangun dulu. Lo baru aja sadar." ucap Rasya mencegah Mala agar tetap berbaring ditempatnya.
"Gue dimana." tanya Mala. Pasalnya tadi yang Mala ingat dirinya sedang menjalankan hukuman yang Rasya berikan.
"Lo ada Di UKS. Tadi, lo pingsan. Dan, gue yang bawa lo kesini. " jawab Rasya.
"Eh, mau kemana?" tanya Rasya lagi. Saat Mala kembali beranjak dari tidurnya.
"Gue mau lanjutin hukuman gue, Sya. Ini kan belum selesai jam istirahat." ujar Mala.
"Udah, soal itu. Lo lupain aja. Sekarang, lo istirahat aja. Lo baru aja pingsan. Gue mau keluar dulu. Biar nanti gue suruh orang buat anterin lo obat, sama buat ganjel perut lo." ujar Rasya panjang lebar.
"Lo belum makan kan?" tanya Rasya.
Mala menatap Rasya penuh arti. Detik selanjutnya, kepala Mala merunduk lalu menggeleng lemah.
Rasya mengangkat dagu Mala dengan jari telunjuknya. "Jangan nunduk." ucap Rasya. "Nanti mahkota lo jatuh." kini keduanya saling bertatapan. Mata mereka saling mengunci.
"Ehh... Maaf." ucap Rasya, lalu memalingkan wajahnya.
"Gue masih banyak tugas. Lo istirahat aja disini sampai jam istirahat." ucap Rasya lalu ia beranjak dari duduknya dan keluar dari UKS. Meninggalkan Mala yang menatap punggung Rasya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.