PART 23

3.1K 262 28
                                    

PART 23.


PART 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




_____________

"Lo mau ngomong apa?" tanya Chelsea. Kini keduanya sudah duduk di kursi taman rumah sakit "Medika Permata."

"Sebenarnya gue gak mau ngomong ini sama lo. Sebenarnya yang berhak ngomong ini sama lo tuh Rakha buka gue. Tapi gue udah gak tahan nyembunyiin kenyataan ini dari lo, Chels." ujar Afan, kini keduannya duduk berdampingan.

"Sebuah kenyataan? Maksud lo kenyataan apa?" tanya Chelsea.

"Tapi sebelumnya gue mau nanya sama lo. Apa setelah mendengar kenyataan ini lo siap untuk terluka?" tanya Afan, ia menatap sebentar kearah Chelsea dan setelah itu ia mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

"Terluka? Maksud lo luka yang seperti apa?" tanya Chelsea lagi.

"Lo siap sakit hati?"

"To the point aja, Fan. Gue siap mendengarkan apapun yang lo mau omongin sama gue. Dan soal luka gue udah siap. Gue udah biasa nanggung rasa sakit kok. Jadi, lo tenang aja, gue udah kebal." ujar Chelsea.

"Oke kalau itu jawaban lo." kata Afan. "Sebenarnya lo bukan satu-satunya ceweknya Rakha, lo salah satunya." DEG! Jantung Chelsea bagaikan berhenti berdetak. Ia begitu shock mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Afan barusan.

"Lo bohong!" sentak Chelsea sembari berdiri dari duduknya. Matanya kini sudah berkaca-kaca siap untuk menumpahkan kristal-kristal bening dari benteng pertahanannya. "Gak mungkin Rakha kayak gitu. Gue yakin gue satu-satunya cewek Rakha, Fan." ujar Chelsea, kini pipinya sudah banjir oleh air matanya sendiri.

"Gue tahu kalau ini berat buat lo dengar, Chels. Tapi ini kenyataannya, lo bukan satu-satunya cewenya Rakha, tapi lo salah satunya." cecar Afan, ia juga ikut beranjak dari duduknya. Ia berjalan sedikit menjauh dari jarak Chelsea berdiri saat ini. Kedua tangannya ia silang di depan dada, kepalanya sedikit merunduk. Sedangkan Chelsea, ia sudah terisak hebat dibelakang sana.

"Sebenarnya gue berat buat bilang ini sama lo. Gue mau Rakha sendiri yang jujur sama lo. Tapi gue gak bisa kalau nunggu Rakha, dia cukup egois karena dia pengen miliki lo berdua. Gue udah gak tahan nyembunyiin ini semua dari lo, terlebih lagi Mala yang jadi korban perasaannya Rakha." sungut Afan

"Mala? Siapa Mala?" tanya Chelsea ia berjalan sedikit mengikis jarak antara dirinya dengan Afan.

"Dia pacar Rakha. Sama kayak lo. Tapi lo lebih beruntung dari pada Mala. Rakha bisa nerima baik cinta lo. Sedangkan Mala, dia sama sekali tidak dihargai oleh Rakha." jelas Afan.

"Chels, lo perempuan dan Mala juga perempuan, gue mohon sama lo. Tinggalin Rakha, ya, relain Rakha buat Mala." ucap Afan menatap lekat kearah Chelsea yang saat ini sudah menggeleng kuat.

"Gue gak bisa, Fan. Lo tau sendiri kan alasan terbesar gue balik kesini itu karena Rakha. Dan mana mungkin gue ninggalin dia buat orang lain. Gue gak mau, Fan." ujar Chelsea. "Terlebih lagi hidup gue gak lama lagi, Fan. Gue mau ngehabisin sisa hidup gue bareng Rakha. Udah cukup gue dulu pergi ninggalin Rakha karena sakit gue. Kali ini biarin gue nebus waktu yang udah pernah hilang waktu bersama gue sama Rakha. Kali ini gue pengen egois, Fan. Maafin gue..." lanjut Chelsea dalam hati.

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang