PART 25

3.9K 295 32
                                    

PART 25

___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________

"Yang mana rumah lo?" tanya Rakha, ia membuka kaca helm fullfacenya. Tidak tauhkah Rakha bahwa Mala saat ini sedang menahan rasa takutnya.

"Mala!" teriak Rakha, saat suaranya tidak dihiraukan oleh Mala.

"Iya, Rakha, kenapa?" sahut Mala.

"Ck!" Rakha berdecak kesal dibalik helmnya.

"Rumah lo yang mana, Mala." tanya Rakha sedikit menekan nada di setiap katanya.

"Itu di de--depan." jawab Mala dengan gugup.

"Yang pager warna hitam?" tanya Rakha, ia sedikit memelankan laju motornya.

"Iya," jawab Mala, kini keringat dingin sudah membasahi dahinya.

"Yang ini?" tanya Rakha sembari menghentikan motornya tepat didepan rumah dengan pagar besi berwarna hitam dan dengan bersamaan itu ada sebuah mobil juga berhenti tepat didepan motor Rakha.

"Turun," titah Rakha. Mala pun turun dengan melepas helmnya dan menyerahkannya kepada Rakha.

"Papa," lirih Mala, ia meremat jari-jari tangannya sendiri, menyalurkan rasa takutnya di sana.

"Bagus, ya." ucap Axel, setelah ia keluar dan turun dari mobilnya. Axel berjalan menghampiri Mala dan juga Rakha dengan sedikit melonggarkan dasinya.

"BAGUS!" sentak Axel, saat ia sudah berdiri tepat diantara keduanya. Sedangkan Mala, ia yang mendapat sentakan itu pun memejamkan matanya kuat.

"DARI KEMARIN GAK PULANG, TERNYATA KAMU BERDUAAN SAMA COWOK INI!" bentak Axel dengan menunjuk wajah Rakha.

"Jari om yang sopan!" desis Rakha.

"DIAM KAMU!" Axel kini menatap nyalang kearah Rakha. Sedangkan Rakha yang ditatap tidak menunjukan ekspresi apapun.

"KAMU MAU JADI APA MALA? HAH! MAU NGEJALANG!?" teriak Axel.

"OM JAGA, YA, UCAPAN OM!" sentak balik Rakha. Ia pun turun dari motornya. Dan berdiri tepat disamping Mala. Jadi kini posisi Mala berada di tengah-tengah antara Axel dan Rakha.

"KAMU DIAM! JANGAN IKUT CAMPUR!" ucap Axel yang masih dengan intonasi nada tinggi.

"MASUK!" Axel mencengkram bahu Mala dengan kasar lalu ia pun ingin menarik Mala agar masuk kedalam rumah. Tapi tarikan Axel terhenti saat tangan Rakha mencengkal tangan Mala.

"OM JANGAN KASAR!"

"Rakha, udah.. . Aku gapapa. Lepasin, ya. Mending kamu pulang aja." ucap Mala, ia menatap Rakha sendu.

"Tapi, La.." ucap Rakha.

Mala menggelengkan kepalanya lemah." Aku gapapa." ucapnya.

"CEPET MASUK!" Axel kini menarik kasar tangan Mala dan membuat sang empu tangan meringis kesakitan. Sedangkan, genggaman tangan Rakha kini sudah terlepas.

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang