.HAPPY READING GUES.
Hai...
Gimana kabar kalian?
Apa masih setia nungguin cerita aku atau udah lelah, hihihihi
_________
"Shhhh... Pelan, La." ringis Rakha saat Mala membantunya untuk mengobati luka lebam yang ada diwajahnya. Setelah kejadian baku hantam tadi, mereka kini memutuskan untuk berhenti dan duduk di bangku taman untuk mengobati luka lebam yang ada diwajah Rakha.
"Tadi sok-sokan luka kecil. Sekarang giliran diobati, ngeluh sakit." gerutu Mala. Ia membuang kapas bekas itu lalu menutup kotak p3knya.
"Lonya aja yang ngobatinnya kekencengan." ucap Rakha, kini ia berusaha mengubah sikapnya agar terlihat cool kembali.
"Cih, sok-sokan." decih Mala.
"Lo bilang apa? Hmmm..." ucap Rakha, ia memajukan wajahnya dan berusaha mengikis jarak antara dirinya dan Mala. Mala yang menyadari sikap Rakha pun sedikit memundurkan wajahnya menghindar dari wajah Rakha.
"Ishhh... Apaan sih." ucap Mala ia mendorong cepat wajah Rakha.
"Sekarang kamu manggilnya lo-gue lagi. Udah gak sayang lagi ya sama aku?" tanya Mala ia menatap Rakha dengan tatapan sendu dan juga bibir yang cemberut.
"Kok gitu ngomongnya?" tanya Rakha, ia menatap dalam manik mata Mala. Tatapan keduanya kini saling mengunci.
"Habisnya kamu manggilnya masih lo-gue." ucap Mala dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.
Rakha yang menyadari tatapan Mala pun menghebuskan nafasnya kasar. Ia memejamkan matanya sesaat. "Aku minta maaf." ucap Rakha, kini ia kembali menatap dalam manik mata indah Mala.
"Aku masih terbawa suasana kemarin. Aku minta maaf, ya." ucap Rakha, tangannya terangkat mengusap surai panjang rambut Mala.
"Janji, jangan diulangi lagi." ucap Mala ia mengangkat kelingkingnya dan disambut hangat oleh kelingking Rakha. "Iya, janji." Rakha tersenyum membalas senyum manis Mala.
"Jangan cemberut lagi. Udah jelek, nanti tambah jelek." ledek Rakha, ia mencubit gemas kedua pipi tembam Mala.
"Rakha, sakit..." keluh Mala. "Tuh kan merah pipi aku." cemberut Mala.
"Sini biar aku obatin." ucap Rakha, ia memajukan wajahnya.
"Ishhh, mau apa?" tanya Mala sembari menahan wajah Rakha dengan telapak tangannya.
"Tadi kan aku udah bilang mau aku obatin." ucap Rakha.
"Eits, no, no, no. Rakha, tau tempat. Ini tempat umum." ucap Mala.
"Jadi kalau ditempat privasi mau?" goda Rakha, ia sedikit mengangkat kedua alisnya secara bergantian.
Puk!
"Kok dipukul sih, La." keluh Rakha sembari memegang bahunya, memang pukulan Mala tidaklah sakit. Tapi itu hanya respon tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT [END]
Teen Fiction⚠️Warning⚠️ - Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Mohon bijaklah dalam membaca- Basmalah Ilona Gralind, biasanya akrab disapa dengan sebutan Mala. Dia adalah anak yang diadopsi oleh keluarga Pradipta. Mereka mengadopsi Mala tujuan awalnya h...