⚠️Warning⚠️
- Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Mohon bijaklah dalam membaca-
Basmalah Ilona Gralind, biasanya akrab disapa dengan sebutan Mala. Dia adalah anak yang diadopsi oleh keluarga Pradipta. Mereka mengadopsi Mala tujuan awalnya h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - - - -
"La, ngapain malam-malam masih disini? Udara malam gak baik buat kesehatan lo." jawab Afan. Kini ia memilih duduk disebelah Mala, ikut mencelupkan kakinya ke dalam kolam renang yang ada di samping rumahnya.
"Gapapa, suasana malam disini bikin gue tenan, bang." jawab Mala. Ia melirik Afan sekilas lalu ia menatap kakinya yang ia goyangkan didalam air kolam renang itu.
"Lo ada masalah, ya, sama Rakha?" tanya Afan. Ia menatap Mala lekat. Setelahnya, ia menatap lurus kedepan. Berusaha menikmati hembusan angin malam yang menyentuh setiap inci kulitnya.
"Gak ada kok bang." ucap Mala.
"Gak usah bohong sama gue. Gue tahu dari gerak-gerik kalian. Apalagi tadi waktu lo kesini dan Rakha gak ikut anter lo. Itu aja udah bikin gue yakin kalau lo sedang ada masalah sama Rakha. Gak mau cerita?" tawar Afan.
"Gue sama Rakha baik-baik aja kok bang. Cuma sedikit problem sedikit." pungkas Mala.
"Problem apa?" tanya Afan.
"Gapapa bang. Cuma problem sedikit aja. Yaudah, kalau gitu Mala mau ke kamar dulu, ya, bang. Mala udah ngantuk." alibi Mala. Ia pun beranjak dari duduknya dan meninggalkan Afan dengan banyak pertanyaan.
"Gue harus nanya langsung sama Rakha. Gue gak bisa lihat mereka lama-lama kayak gini." ujar Afan. Ia pun memilih beranjak dari duduknya dan setelah itu ia pergi dari sana.
_______
"Dimana Rakha?" tanya Afan yang baru saja sampai di markasnya. Setelah ia menghubungi Agra, dan Agra bilang kalau Rakha ada di markas. Tidak membutuhkan waktu lama. Afan segera melesat pergi menuju markas. Ia tidak perduli bahwa ini sudah hampir larut malam.
"Ada diruang olahraga. Katanya, dia kali ini gak mau diganggu dulu." jawab Eby.
"Sepertinya Rakha ada masalah sama Mala." timpal Irsyad.
"Fan, mau kemana?" teriak Agra saat Afan pergi begitu saja tanpa berkata.
"Biarin aja. Mungkin mereka butuh waktu buat ngomong berdua." kata Calvin.
Sementara Afan. Kini ia berjalan menghampiri Rakha yang sedang melampiaskan segala amarahnya pada samsak yang ada didekatnya. Peluh keringat kini sudah membasahi tubuh Rakha yang kini tengah bertelanjang dada. Rambutnya kini basah akibat keringatnya. Sorot matanya kini masih menunjukan bahwa dia belum sepenuhnya melampiaskan segala amarahnya.
"Tinggalin gue sendiri!" desis Rakha, saat ia menyadari kehadiran Afan.
"Gue perlu bicara sama lo. Ini soal, Mala." pungkas Afan. Kini ia tengah berdiri tidak jauh dari posisi Rakha. Sedangkan Rakha, ia kini memilih untuk menghentikan aktivitasnya.