PART 15

3.5K 223 21
                                    

PART 15.




__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

"AKHA!" nafas Mala memburu, ia terduduk dengan keringat yang kini sudah banjir membasahi kening dan juga pelipisnya. Kini Mala berusaha mengatur deru nafasnya agar kembali stabil.

"Cuma mimpi," lirih Mala, ia menyibak kasar selimutnya. Ia bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju lemarinya. Sesampainya didepan lemari, tangannya membuka pintu lemari itu. Dan meraih kotak kecil yang ada didalam lemari tersebut. Setelah ia berhasil mengambil apa yang ia inginkan, Mala kembali berjalan menuju tempat tidurnya. Ia duduk di tepi ranjang.

Bola matanya menatap intens kotak kecil yang selama ini tidak pernah lagi ia sentuh. Setelah puas menatap kotak kecil itu, tangannya segera membuka tutup kotak kecil itu. Dan meletakkannya diatas kasurnya. Ia mengeluarkan isi didalam kotak tersebut.

"Lala," panggil anak laki-laki itu lalu duduk disamping Lala dengan tangan yang ia sembunyikan dibelakang punggungnya.

"Akha," cicit Lala, ralat, lebih tepatnya Mala kecil. Mala yang tadi fokus menatap boneka beruang yang ada dipelukannya kini beralih menatap Akha lebih tepatnya Rakha kecil yang duduk disampingnya dengan melemparkan senyum lebarnya.

"Kok sendirian disini?" tanya Rakha kecil.

"Kan nungguin Akha. Katanya kemalin Akha suluh Lala nunggu dicini." jawab Mala kecil.

"Pinter banget sih Lalanya Akha." ucap gemas Rakha sembari menarik gemas hidup Mala.

"Ishhhh, kan idung Lala cakit Akha." cemberut Mala.

"Utu... Utu... Sakit, ya, maafin Akha, ya." ucap Rakha dengan mengusap lembut hidung memerah Mala.

"Iya, Lala maapin Akha. Kan Lala  olangnya baik." cengir Lala.

"Iyain aja deh. Biar Lalanya seneng. Karena Akha suka senyum Lala." ucap Rakha sembari menatap Lala dengan senyum termanisnya.

"Itu dibelakang punggung Akha apa?" tanya Mala saat menyadari tangan Rakha yang sedari tadi ia sembunyikan dibelakang punggungnya.

"Lala tutup dulu matanya, entar Akha kasih lihat ke Lala apa yang ada dibalik punggung Akha." ucap Rakha.

"Halus banget, ya, Lala tutup mata?" tanya Mala.

"Iya dong, ini kan suprise buat Lala dari Akha. Jadi, Lala harus tutup mata dulu." ucap Rakha.

"Yaudah, nih Lala tutup mata dulu." ucap Mala sembari menutup kedua matanya dengan kedua tangannya.

"Hitungan satu sampai tiga Lala buka matanya, oke." ujar Rakha.

"Ote," ucap Mala.

"Satu... Dua... Ti---tiga..." hitungan terakhir Mala pun membuka kedua matanya. Bola matanya yang tadinya tertutup kini membulat sempurna. Matanya berbinar dengan bibir yang mengembangkan senyuman manisnya.

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang