⚠️Warning⚠️
- Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Mohon bijaklah dalam membaca-
Basmalah Ilona Gralind, biasanya akrab disapa dengan sebutan Mala. Dia adalah anak yang diadopsi oleh keluarga Pradipta. Mereka mengadopsi Mala tujuan awalnya h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________
"Aku nyusain, ya." Mala tertawa hambar. "Kamu bener, Rakh. Bukan cuma kamu yang bilang kalau aku nyusahin. Tapi udah banyak. Dan, yang lebih menyakitkan lagi itu saat kamu yang bilang." lirih Mala.
Rakha sempat merasakan nyeri dihatinya. Tapi ia tepis rasa itu jauh-jauh. "Emang lo nyusahin!" pungkas Rakha. Mala tersenyum getir.
"Sekarang izinin aku buat nyusahin kamu dulu, ya. Tapi, nanti kalau udah waktunya, aku janji gak bakalan nyusahin orang lain lagi. Termasuk, kamu." ucap Mala. Entah kenapa hati Rakha seperti diremas kuat. Saat kalimat itu keluar dari mulut Mala. Seperti ada desiran nyeri yang tiba-tiba menjalar masuk direlung hatinya yang paling dalam.
"Gapapa." jawab Mala. Ia mengederkan pandangannya disekitar area UKS. Dan ia menemukan sosok gadis cantik yang juga sedang tertidur diatas brankar dengan mata yang masih setia menutup. Mala yang melihat gadis itu pun tersenyum getir.
"Kamu pasti lagi nungguin, cewek itu kan?" tanya Mala. Rakha pun mengikuti arah telunjuk Mala.
"Dia kan orang yang kemarin ada divideo itu. Dia pacar kamu kan?" tanya Mala lagi.
"Kalau lo lupa, lo juga pacar gue."
"Lebih tepatnya pacar yang tidak dianggap. Selama ini kamu cuma jadikan aku bayangan kan. Bukan pacar kamu." skakmat. Rakha bungkam. Rasanya mulutnya keluh hanya sekedar membuka suara.
"Aku mau keluar. Aku gak mau ganggu kamu sama pacar kamu." ucap Mala ia beranjak dari tidurnya.
"Mau kemana?" cegah Rakha. "Lo belum benar-benar pulih." sambungnya.
"Aku gapapa. Kamu gak usah sok perduli sama aku. Mending kamu urus pacar kamu aja. Dia lebih butuh kamu." ucap Mala. Lalu ia segera beranjak dari tidurnya dan pergi melangkah dari sana dengan langkah yang masih sempoyongan.
Rakha hanya diam tanpa ada niat menghentikan ataupun mencegah Mala pergi. Ia hanya menatap punggung Mala dengan nanar. Entah dirinya pun tidak tahu dengan perasaannya.
"Eughhh.." sampai pada akhirnya suara lengkuhan itu mengambil atensinya.
"Chelsea." gumam Rakha lalu ia berlari menghampiri brankar yang ditempati oleh Chelsea saat ini. "Ada yang sakit?" tanya Rakha sedikit khawatir. Entah kenapa? Perasaan khawatirnya lebih besar terhadap Mala, tapi karena tertutupi egonya ia berusaha membuanh jauh-jauh rasa khawatir itu.
"Aku ada dimana?" tanya Chelsea.
"Kamu ada di UKS. Tadi kamu pingsan. Kamu gapapa kan?" tanya Rakha. Ia mengusap lembut puncak kepala Chelsea.
"Aku gapapa kok, Rakh. Cuma pusing sedikit sama badan aku lemes." jawab Chelsea.
"Kamu izin pulang aja, ya, biar aku anterin pulang. Biar kamu bisa istirahat dirumah." ucap Rakha.