PART 9

3.1K 239 7
                                    

PART 9.







PART 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







_______________

"Tempat ini gak ada yang berubah, ya, Rakh." ucap Chelsea sembari turun dari jok belakang motor Rakha. Ia menatap sekeliling tempat yang sudah hampir 3 tahun tidak ia kunjungi.

"Iya, begitupun juga perasaanku sama kamu." ucap Rakha seraya melepas helmnya dan ia letakan diatas motornya. Rakha berdiri tepat di depan Chelsea, dapat ia lihat dengan jelas bagaimana Chelsea tersipu malu karena ucapannya.

"Kenapa, salting, ya." goda Rakha, jari telunjuknya menoel pelan hidung mancung Chelsea.

"Apa sih, Rakh. Aku kan malu," kata Chelsea sembari menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.

"Jangan ditutup, entar aku gak bisa lihat kecantikan kamu." gombal Rakha, tangannya meraih kedua tangan Chelsea dan segera menyingkirkan tangan itu dari wajah Chelsea.

"Gombal, mulu." ucap Chelsea memukul bahu Rakha pelan sembari terkekeh renyah.

"Tapi kamu salting kan?" tanya Rakha tersenyum mengoda.

"Apaan sih, kagak jelas." sungguh, baru kali ini Chelsea merasakan yang namanya bahagia yang sesungguhnya. Memang benar, kebahagiaannya yang sesungguhnya bersumber dari Rakha. Tapi apakah kebahagiaan ini bisa abadi? Atau sebaliknya, direnggut paksa lagi oleh sebuah takdir.

"Tuhan, untuk kali ini aja. Biarin Chelsea bahagia." lirih Chelsea dalam hati.

"Yaudah, yuk, masuk. Pasti yang lain, bakalan terkejut lihat kamu." ucap Rakha, tangannya lalu menggandeng tangan Chelsea dengan lembut dan menuntun langkah Chelsea agar mengikuti langkahnya.

Sesampainya mereka berdua di depan pintu markas The Devil's. Tangan Rakha meraih ganggang knop pintu utama markas itu, lalu ia mendorong masuk pintu itu. Setelah pintu itu terbuka, langkahnya mulai menuntun masuk kedalam.

"Khem," dehem Rakha saat ia sudah sampai di ruang yang biasa terdapat anak-anak yang lainnya berkumpul.

Mereka yang sibuk dengan kegiatan dan kesibukan mereka masing-masing kini atensinya beralih karena mereka mendengar deheman seseorang.

"Chelsea," ucap mereka terkejut. Sampai-sampai pandangan mereka melotot sempurna.

"Ini lo beneran?" tanya Irsyad, ia mulai berjalan mendekat kearah Rakha dan juga Chelsea berdiri.

"Jangan deket-deket." peringat Rakha.

"Yaelah, posesif amat." gerutu Irsyad. Dan itu membuat Chelsea terkekeh pelan.

"Udah tiga tahun lo gak ada kabar. Tiba-tiba lo balik kesini, lo kemana aja?" tanya Eby.

"Gue gak mungkin kasih tau yang sebenarnya gue kemana." ucap Chelsea dalam hati.

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang