PART 1

5.1K 336 3
                                    

PART 1.

HAPPY READING GAISSS

"Menurut kalian, kita salah gak sih? Udah nyuruh Rakha buat deketin Mala supaya dia bisa lupain Reina. Dan, kita berharap Rakha bisa jatuh cinta sama Mala.Tapi nyatanya, sampai sekarang pun Rakha belum jatuh cinta sama Mala." pungkas Afan sembari membuka pintu kulkas dan mengambil minuman soda disana. Setelah ia mengambil minuman soda itu. Afan menutup kembali pintu kulkas itu dan berjalan menghampiri mereka dan ikut bergabung duduk disana.

"Gue sebenernya kasihan sama Mala. Gue lihat dari tatapan Mala ke Rakha itu tulus banget. Sedangkan Rakha, ia malah sebaliknya." ujar Calvin.

"Kita jahat gak sih? Biarin Mala lama-lama ngerasain sakit." ucap Eby menimpali.

"Sebenarnya gue gak tega kalau Mala diperlakuin Rakha kayak gitu terus. Tapi, kita gak bisa ngelakuin apa-apa selain berharap Rakha secepatnya jatuh cinta sama Mala. Kita gak bisa ngelawan Rakha." pungkas Haidar.

"Bener kata Haidar. Ngelawan Rakha sama halnya kita nyerahin nyawa kita sendiri secara cuma-cuma." ucap Irsyad.

"Kita berdo'a aja. Semoga Rakha secepatnya bisa jatuh cinta sama Mala." kata Rafka.

"Aamiin, semoga aja. Rakha matanya buta kali. Masa, cewek secantik Mala, spik bidadari gitu Rakha gak jatuh cinta." heran Irsyad.

"Ouhhh... Gue tau. Apa jangan-jangan lo, ya, Syad. Lo yang jatuh cinta sama Mala." telisik Agra. Ia menatap Irsyad penuh selidik.

"Ngaco lo! Bisa-bisa dibantai gue sama Rakha." ucap cepat Irsyad.

"Siapa tau lo cinta sama Mala diem-diem." timpal Rafka.

"Gue masih sayang sama nyawa gue." jawab Irsyad.

__________

"Gue turun disini aja." ucap Mala.

"Lo yakin?" tanya Devi.

"Iya, disini aja gapapa. Gue kesananya jalan aja." ucap Mala.

"Gak sekalian kita antar lo sampai depan rumah?" tanya Haura.

"Gak usah. Sampai sini aja." ucap Mala.

"Yaudah terserah lo aja." pasrah Cantika.

"Gue duluan, ya, guys. Makasih udah mau anter gue sampai sini." ujar Mala.

"Iya, sama-sama. Santai aja. Kan kita juga yang nawarin lo buat bareng. Sekarang kan kita juga udah jadi besti." ucap Devi.

"Yaudah gue duluan, ya. Makasih.." ucap Mala. Tangannya sembari membuka pintu yang ada di sampingnya.

"Kalian hati-hati, ya." ucap Mala setelah ia turun dari mobil itu.

"Dadah Mala... Besok kita ketemu lagi di sekolah." ucap mereka bertiga.

"Iya, Hati-hati. Dah...."

Tin. 

Sebelum melesat pergi Haura menekan klaksonnya. Dan setelah itu, mereka bertiga melesat pergi dari sana.

Untuk sampai dirumah. Mala harus melewati satu lorong. Kakinya melangkah dengan cepat. Berharap ia segera sampai dirumahnya. Sesampainya ia di depan rumah. Mala sempat menghentikan sejenak langkahnya. Ia mengatur sedikit rasa takutnya dan juga detak jantungnya. Sebelum ia memasuki gerbang utama rumahnya. Ia lebih dulu mengucapkan bismillah. Ada rasa takut yang mendominasi dirinya saat ini.

"Bagus baru pulang!" suara itu mampu membuat Mala mematung ditempat. Rasa takut kali ini lebih mendominasi lagi.

"Dari mana aja? hah!" Mala terlonjak kaget saat mendengar bentakan Melisa--Mamanya. Lebih tepatnya mama sambungnya.

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang