PART 14

2.7K 227 14
                                    

PART 14.




___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___________

Rakha, ia baru saja turun dari motornya sembari melepaskan helm dikepalanya. Lalu ia meletakkan helm itu diatas jok depan motornya. Ia sedikit mengibaskan rambutnya dan menyugar rambutnya kebelakang. Bisa kalian bayangkan sendiri. Pandangannya menatap lurus kedepan, lebih tepatnya pada bangunan yang sudah lama tidak ia kunjungi itu. Disana, dapat ia lihat banyak segrombolan anak-anak yang usianya sekitar 5 tahun ke atas. Mereka sedang berkumpul untuk sekedar bermain.

Setelah puas mengamati dari kejauhan. Rakha memutuskan untuk melangkahkan kakinya, berjalan menuju bangunan itu.

"Assalamu'alaikum." salam Rakha saat ia sudah sampai disana.

"Wa'alaikumsalam,"

"Bu," Rakha mencium punggung tangan Ibu Panti itu. 'Panti Kasih Sayang Bunda' panti yang dulu sering orang tuanya datengi. Sekitar umur 6 tahun Rakha sering diajak oleh orang tuannya ke panti ini untuk memberikan donasi.

Ibu panti itu menatap Rakha penuh tanda tanya, "Saya Rakha, bu." ucap Rakha. Rakha sampai kapanpun tidak akan pernah melupakan tempat ini.

Ibu panti itu nampak berfikir, "Ya Allah, Rakha anaknya Pak Naufal sama ibu Calista?" tanya bu panti, sebut saja dengan ibu Sisil.

Rakha nampak tersenyum, lalu mengangguk." Iya bu, saya Rakha."

"Ya Allah nak, udah lama gak kesini ternyata kamu udah sebesar ini." ujar Sisil.

"Anak-anak, kalian main dulu, ya. Tapi mainnya jangan jauh-jauh, dihalaman panti aja, oke.. Ibu mau kedalam dulu sama kak Rakha." ujar lembut Sisil.

"Baik, bu." ucap serentak mereka. Lalu mereka pun lanjut bermain.

"Nak, Rakha, mari masuk kedalam." ajak Sisil lalu melangkah dan diikuti dari belakang oleh Rakha.

"Duduk, Nak." titah Sisil.

"Iya, bu." jawab Rakha lalu duduk disofa samping Sisil.

"Nak Rakha apa kabar? Udah lama gak pernah ikut kesini sama orang tuanya." tanya Sisil.

"Kabar Rakha baik, bu. Rakha sibuk, bu. Jadi, gak sempat ikut mama sama papa kesini." jawab Rakha.

"Oh gitu... Jadi, nak Rakha kesini ada keperluan apa kalau boleh ibu tau?" tanya Sisil.

"Jadi gini, bu." Rakha mulai meronggoh saku jaketnya, lalu ia mengeluarkan selembar amplop berwarna coklat dan meletakkan amplop itu diatas meja.

"Jadi, saya kesini mau ngasih donasi buat anak-anak panti, bu." ucap Rakha.

"Masya Allah, mulai sekali hati kamu, nak. Ibu terima, ya. Ibu ucapkan terimakasih." ujar Sisil.

"Iya, bu, sama-sama." ucap Rakha dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang