⚠️Warning⚠️
- Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Mohon bijaklah dalam membaca-
Basmalah Ilona Gralind, biasanya akrab disapa dengan sebutan Mala. Dia adalah anak yang diadopsi oleh keluarga Pradipta. Mereka mengadopsi Mala tujuan awalnya h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah melewati beberapa jam pelajaran. Kini bell istirahat pun sudah berbunyi. Semua siswa/i satu persatu tengah berhamburan keluar kelas setelah guru yang mengajar dikelas mereka pamit undur diri.
"Akha," seru Mala, ia kini menghentikan langkah kakinya. Dan Rakha pun sama.
"Kenapa, sayang." kata Rakha dengan nada lembutnya.
"Aku mau ke toilet dulu, ya. Kamu ke kantin duluan aja gapapa." ujar Mala.
"Kamu mau ke kantin?" tanya Rakha.
"Iya, udah kebelet soalnya." jawab Mala.
"Yaudah, kalau gitu aku anter, ya." tawar Rakha.
"Ihhh, ya gak boleh lah. Kan kamu laki-laki." ucap Mala.
"Kan aku nunggu diluar sayang." kata Rakha.
"Ga usah, Akha. Kamu duluan aja. Aku gak lama kok. Entar aku nyusilin kamu ke kantin." ujar Mala.
"Beneran kamu ke toilet sendirian gapapa?" tanya Rakha.
"Kenapa sih? Ya, gapapa. Aku juga udah biasa ke toilet sendiri." kekeh Mala.
"Yaudah, kamu hati-hati, ya. Ingat, jangan lama-lama. Aku tunggu di kantin." sebelum Rakha pergi. Ia mengacak lembut puncak kepala Mala. Sedangkan Mala ia tersenyum menatap punggung Rakha yang semakin tidak terlihat di pandangannya.
Setelah punggung Rakha sudah tidak terlihat dan tertelan dibelokan. Akhirnya Mala memilih untuk melangkahkan kakinya menuju toilet yang tidak jauh dari kelasnya.
"Aduh, leganya." desah Mala saat keluar dari dalam bilik toilet. Setelah keluar dari dalam bilik toilet, Mala menuntun langkah kakinya menuju wastafel yang ada disana. Ia membasuh sedikit wajahnya dengan air, agar wajahnya terlihat fresh. Saat asik membasuh wajahnya dengan air, Mala dikejutkan oleh tepukan pelan dibahunya.
"Astagfirullah..." kaget Mala.
"Chelsea, ngagetin gue aja." keluh Mala dengan mengelus dadanya.
"Gimana, La." tanya Chelsea to the point.
"Maksudnya?" tanya Mala.
"Yang kemarin kita bicarain?" kata Chelsea.
Mala nampak berfikir sejenak. "Gue gak tau, Sea. Gue binggung. Kasih gue waktu lagi. Gue bakalan fikirin semuanya." ujar Mala. Raut wajahnya kini berubah menjadi masam.
"Jangan lama-lama, ya, La. Gue takut kalau gue gak punya banyak waktu." ucap Chelsea.
"Iya, gue bakalan mikirin ini secepatnya." ucap Mala. "Tapi sebelumya gue minta maaf, Sea. Kalau misalkan nanti gue gak siap buat bagi waktu Rakha sama lo. Gue mau ngingetin aja, jangan terlalu naruh harapan banyak sama gue." sambung Mala.
"Gue mohon sama lo, La. Kali ini aja." mohon Chelsea dengan memegang tangan Mala dengan lembut. Kini matanya sudah mulai berkaca-kaca.
"Kasih kesempatan gue buat bahagia sama Rakha. Gue gak minta waktu banyak. Gue hanya minta, sampai gue benar-benar kalah sama penyakit gue." keukuh Chelsea. "Gue hanya mau bahagia sama Rakha di sisa-sisa umur gue, La." lanjutnya.