PART 10

3.6K 256 12
                                    

PART 10.




PART 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Makasih, ya, Rakh, udah nganterin aku." ucap Chelsea saat ini ia sudah berdiri tepat didepan gerbang utama rumahnya.

"Iya, sama-sama. Udah sana masuk. Ganti baju, jangan lupa makan trus istirahat." ujar Rakha.

Chelsea yang mendapatkan perhatian lebih dari Rakha hatinya merasa berbunga-bunga. Seperti ada banyak kupu-kupu disana.

"Kamu gak mau masuk dulu. Papa sama Mama dari kemarin nanyain kamu, lho. Katanya udah ketemu sama Rakha belum?" kata Chelsea.

"Besok-besok aja aku mampir kerumah kamu. Kalau saat ini, kamu mending istirahat dulu. Katanya tadi capek." pungkas Rakha.

"Yaudah deh, kalau gitu aku masuk dulu, ya." pamit Chelsea.

"Iya, masuk, gih. Sampaikan salam aku buat Mama sama Papa." ujar Rakha.

"Iya, kamu hati-hati, ya. Jangan ngebut-ngebut." tungkas Chelsea.

"Siapp, tuan putri." ucap Rakha sembari mengangkat satu tangannya seperti hormat.

Chelsea yang melihat kelakuan Rakha hanya terkekeh renyah. Ada-ada saja.

"Udah, sana masuk." titah Rakha.

"Iya, aku masuk dulu, ya, Rakh." ucap Chelsea lalu ia masuk ke dalam rumahnya. Setelah Chelsea masuk kedalam, Rakha mulai menyalakan mogenya dan melesat pergi dari sana, ia pergi menuju markasnya.

____________

"Rakh, lo ditunggu Afan diruang olahraga." seru Agra saat Rakha baru saja sampai di markasnya. Ia baru saja meletakan jaket dan juga kuncinya diatas meja kecil yang ada disana.

"Ada apa?" tanya Rakha.

"Gak tau. Gue cuma disuruh sampekin ini aja kalau lo dateng." jawab Agra.

"Yang lain kemana?" tanya Rakha.

"Udah pada pulang." jawab Agra, "sekalian gue mau pamit pulang dulu." pamit Agra.

"Lo hati-hati." ucap Rakha.

"Yo, gue pulang dulu."

"Hmmm," dehem Rakha dah selanjutnya ia berjalan menuju ruang olahraga.

"Udah sampai lo?" tanya Afan, saat ia menyadari kedatangan Rakha. Sembari ia masih sibuk menembakkan anak panah kecil itu kearah papan sasaran.

"Mau ngomong apaan lo sama gue?" tanya Rakha lalu ia duduk diatas kursi sofa yang sudah tersedia disana.

Afan menoleh kebelakang, melirik Rakha sejenak. Selanjutnya, ia menyudahi kegiatannya dan berjalan menghampiri Rakha lalu duduk disampingnya.

"Kita besok malam ditantang anak All Stars buat balapan dan hadiahnya lumayan." ucap Afan lalu ia menegak kaleng sprit favoritnya.

"Gimana?" tanya Afan sembari meletakan kaleng sprit yang sudah tandas itu keatas meja. Ia duduk dengan kedua kaki diatas meja, tidak sopan memang. Tapi kalau sudah berdua bersama Rakha, sifat abnormal Afan akan terlihat.

HURT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang