Sebelum membaca...
Yuk absen terlebih dahulu?
Gimana apa masih setia baca cerita aku?_Happy Reading Gues_
.Semoga suka._HURT_
Waktu begitu cepat berlalu. Waktu kini menunjukan 08:40 pagi dan itu artinya waktu sudah menunjukan bahwa aktifitas para manusia sudah kembali normal kembali. Setelah malam hari sedikit mengistirahatkan raga yang lelah dengan aktifitas mereka. Begitupun juga dengan dua sejoli yang kini sedang menikmati perjalanannya yang ditemani dengan sepoi-sepoi angin Pagi menjelang siang.
"Rakh, kita mau kemana?" tanya Mala sedikit berteriak agar suaranya sampai pada indra pendengaran Rakha.
Rakha yang sedang fokus menyetir pun berusaha membuka kaca helmnya dengan satu tangannya.
"Lo nanti juga bakal tahu." jawab Rakha. Ia juga sama halnya seperti Mala, sedikit meninggikan intonasi nada suaranya. Setelah itu Rakha kembali fokus dengan jalannya. Namun tiba-tiba Rakha menghentikan laju motornya saat perjalanannya tiba-tiba dihadang dari depan.
"Rakha ada apa? Kok berhenti?" tanya Mala.
"Mala turun." titah Rakha. Tanpa banyak tanya Mala pun memilih turun dari atas motor Rakha dan setelahnya Rakha pun juga ikut turun setelah melepas helmnya.
"Mala tetap dibelakang gue." ucap Rakha dengan menahan tubuh Mala agar tetap berada di belakangnya.
"Mau apa kalian?" tanya Rakha dengan tatapan tajamnya.
"Rakha aku takut." lirih Mala sembari meremat punggung jaket yang Rakha kenakan saat ini. Rakha yang mendengar penuturan Mala pun menoleh kepalanya sedikit kesamping.
"Jangan takut. Ada gue disini." ucap Rakha, ia mencoba menenangkan Mala.
"Rakha... Sudah lama kita gak ketemu." sapa Arsenio. Ia menjadikan helmnya sebagai penumpu kedua tangannya. Satu sudut bibirnya ia lengkungkan keatas, menunjukan senyum smriknya. Dan tidak lupa disisi kiri dan kanannya ada Cameron dan juga Ezhar.
"Jangan banyak bacot! Tujuan kalian ngehadang jalan gue apa hah!?" desis Rakha. Ia melayangkan tatapan permusuhan.
"Ternyata bener apa yang dibilang Ezhar. Kalau cewek lo cantik. Bahkan lebih cantik dari Reina." Rakha menggepalkan keduanya tangannya kuat. Giginya bergelatuk, rahangnya mengeras. Menandakan bahwa saat ini Rakha sedang dilingkupi amarahnya.
"Brengsek!" umpat Rakha kasar. Sedangkan Arsenio turun dari motornya dan diikuti Cameron juga Ezhar. Cameron dan Ezhar kini tengah berdiri tepat disamping kanan dan kiri Arsenio, yang merupakan ketua dari Calvos.
"Gimana kalau cewek lo buat gue." ucap enteng Arsenio. Ia mencoba memancing amarah Rakha.
"Lo sentuh dia! Siap-siap lo berhadapan sama gue!" ucap Rakha. Tatapannya kini sudah seperti singa yang menemukan mangsanya.
"Lo dulu rebut Reina dari tangan gue. Dan sebagai gantinya. Lo serahin cewek lo... Gimana?" tawar Rakha. Dan dengan amarah yang sudah mengebu. Kini Rakha seperti sudah tidak bisa lagi menahan gejolak yang sedari tadi ingin keluar.
Bugh!
Dengan keras Rakha kini melayangkan pukulannya tepat dipipi Arsenio. Sehingga bibirnya berdarah karena pecah, pukulan Rakha bukanlah main-main.
"Mala mundur!" teriak Rakha. Dan tanpa berkata-kata Mala pun segera mundur dan sedikit menjauh dari sana.
________
![](https://img.wattpad.com/cover/345035257-288-k748806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT [END]
Teen Fiction⚠️Warning⚠️ - Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Mohon bijaklah dalam membaca- Basmalah Ilona Gralind, biasanya akrab disapa dengan sebutan Mala. Dia adalah anak yang diadopsi oleh keluarga Pradipta. Mereka mengadopsi Mala tujuan awalnya h...