⚠️Warning⚠️
- Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Mohon bijaklah dalam membaca-
Basmalah Ilona Gralind, biasanya akrab disapa dengan sebutan Mala. Dia adalah anak yang diadopsi oleh keluarga Pradipta. Mereka mengadopsi Mala tujuan awalnya h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________
"Mala tunggu!" cegah Rakha sembari mencengkal pergelangan tangan Mala saat Mala ingin cepat-cepat keluar dari kelasnya. Ia mencoba menghindari Rakha. "Lo ngehindar dari gue?" tanya Rakha. Ia menatap penuh selidik Mala.
"Shhh, Rakha lepas, sakit." lirih Mala, dan itu mampu membuat Rakha mengernyitkan dahinya. "Sakit?" Rakha mengernyit curiga. Perasaan genggamannya pada lengan Mala tidak terlalu kasar. Kenapa Mala mengadu kesakitan.
"Kalian keluar!" titah Rakha pada mereka yang masih setia berada didalam kelas dan masih sibuk dengan aktivitas mereka. Saat mereka mendengar seruan Rakha, seketika mereka pun berhamburan keluar tak terkecuali.
"Rakh, kita ke kantin duluan, ya. Nanti lo nyusul," ucap Calvin.
"Lo jangan kasar-kasar sama Mala." peringat Afan sembari menepuk pelan bahu Rakha. Lalu mereka pun keluar dari dalam kelas dan saat ini yang tersisa hanya Rakha dan Mala.
"Rakha jangan." cegah Mala menggeleng kepalanya saat tangan Rakha memaksa menggulung lengan jas seragamnya. Saat Rakha berhasil menggulung lengan jas seragam Mala seketika itu matanya melotot sempurna.
"Rakha lepas, itu sakit." rintih dan berontak Mala, saat Rakha menyeret Mala agar mengikuti langkahnya.
"Jadi itu alasan lo ngehindar dari gue dari tadi. Dan saat jam istirahat pun lo coba-coba ngehindar dari gue." ujar Rakha. Ia terus saja menyeret langkah Mala dan menghiraukan rintihan kesakitan yang keluar dari mulut Mala.
"Masuk!" titah Rakha, ia menyeret Mala agar masuk kedalam markas bekas gudang sekolah.
"Rakha, Aku mau ketoilet." alibi Mala.
"Gue gak menerima alasan. Duduk!" titah Rakha. Ia mendudukan Mala diatas sofa yang ada disana. "Diem disini." ucap Rakha, lalu ia berjalan menuju pintu bekas gudang itu dan menguncinya dari dalam.
"Rakha, aku mau keluar." Mala saat ini terlihat sangat ketakutan pasalnya ja juga memiliki trauma ditempat ini setelah kejadian dimana Rakha berbuat kasar kemarin.
"Kenapa? Lo takut?" tanya Rakha yang saat ini sudah duduk disampingnya.
"Rakha sakit," rintih Mala saat Rakha memegang kedua bahu Mala, ia berniat mengubah posisi Mala agar berhadapan dengannya. Namun atensi Rakha teralihkan saat Mala kembali meringis kesakitan.
"Rakha kamu mau apa?" tanya Mala was-was, saat tangan Rakha mulai membuka kancing jas seragam Mala.
"Diem!" tegas Rakha.
"Rakha, jangan macem-macem." Mala sedikit memberontak. Ia tidak bisa memberontak terlalu kuat. Karena tubuhnya masih saja terasa sakit dan juga nyeri akibat cambukan yang Axel berikan kemarin.
"Gue bilang diem, Mala!" desis Rakha.
"Rakha, jangan." lirih Mala saat Rakha sudah berhasil membuka semua kancing jas seragamnya. Setelah itu, Rakha melepas dan melempar jas itu kesembarang arah. Dan betapa terkejutnya Rakha saat melihat banyak lebam biru keunguan di lengan Mala.