Bestfriend: Part 10

427 90 25
                                    

Happy Reading^^























Kyungsoo menatap ponselnya yang ia genggam. Kyungsoo menggigiti kukunya dengan gelisah. Soojin sudah ia tidurkan siang. Kyungsoo menarik nafas dan membuka ponselnya. Dia masuk ke ruang obrolan pelatih dan mengetik pesan.

- Apa Jongin bersamamu?

Kyungsoo mengirimnya dan kembali menggigiti kuku menatap pesannya yang belum dibuka. Sedetik kemudian pesan dibuka dan dibalas.

Tring~~

- Ya, kami sedang menonton pertandingan Lee Taeyong. Kenapa?

Kyungsoo langsung menghembuskan nafasnya lega dan melepas ponselnya begitu saja lalu menutup wajahnya.

"Sudah kuduga, Jongin tidak akan seperti itu. Tidak akan kembali menyakitiku setelah semuanya yang aku lalui" gumamnya. Kyungsoo menyingkirkan tangan dari wajah dan meraih ponselnya lagi.

- Tidak, hanya tidak biasanya melihat dia memakai kemeja untuk pergi latihan.

- Dia sengaja, katanya ingin terlihat rapi saat menonton pertandingan juniornya.

Kyungsoo tersenyum. "Maaf sudah salah sangka padamu, Jongin" Kyungsoo lega.

"Eomma.. Aku lapar.."

Kyungsoo berhenti dari pekerjaannya yaitu menyetrika baju. Dia melirik jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 7 malam.

"Soojin-ie ingin makan apa?"

"Apa saja yang penting masakan Eomma"

"Baiklah. Ikut ke dapur, yuk. Temani Eomma, kalau di sini nanti kena setrikaan"

"Um"

Kyungsoo mencabut kabel setrika dan menggandeng Soojin ke dapur. Soojin mengambil duduknya di kursi makan dan menatap ibunya yang mulai mengeluarkan bahan untuk memasak. Saat sedang mengupas bawang, belum apa-apa Kyungsoo sudah menutup mulutnya mau mual. Kyungsoo menutup hidungnya dengan menaikkan bagian leher baju ke hidung. Kyungsoo mengupas bawang itu dan menumisnya membuat harum bawang semakin menguar.

"Huwek~~" Kyungsoo mual. Dia menutup mulutnya dan muntah di wastafel cuci piring, dia matikan kompor.

Soojin turun dari kursi dan menghampiri ibunya dengan khawatir. "Eomma gwenchana? Eomma.." menarik-narik baju ibunya.

"Huwek~~" Kyungsoo meremas perutnya.

Soojin tampak melengkungkan bibirnya ke bawah seperti mau menangis melihat ibunya muntah-muntah dengan mata merah.

"Eomma kalau sedang sakit tidak apa-apa Soojin tidak makan.. Eomma tidur saja.. Jangan masak untuk Soojin.. Ayo.. Soojin bantu ke kamarnya" Soojin menggenggam tangan ibunya dan menuntunnya ke kamar.

Setelah di kamar, Kyungsoo mendudukkan tubuhnya di ranjang. Soojin menaikkan kedua kaki ibunya ke ranjang dan menyelimutinya hingga paha.

Kaisoo Stories (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang