Sick: Part 6

460 84 17
                                    

Happy Reading^^



























Kai mengendarai mobilnya dalam kecepatan standar sepulang kuliah. Dia melirik Kyungsoo yang sedang membenarkan riasan makeupnya dengan bercermin di cermin bedaknya.

Kai tersenyum. "Kau mau ke suatu tempat dulu?"

Kyungsoo menoleh. "Ke mana misalnya?"

"Emm" berpikir. "Terserah"

Kyungsoo mengernyit. "Mengajak tidak niat sekali"

Kai terkekeh. "Takutnya kau tidak suka aku bawa ke tempat pilihanku"

"Di mana itu?"

"Mau?"

"Um" angguknya.

"Hanya tempat biasa, bukan tempat mewah ataupun tempat ramai dikunjungi orang-orang"

"Tak masalah, bawa aku ke sana"

"Oke.." Kai menambah kecepatan mobil.
.
.
.
.
.
"Bagaimana? Kau suka?" tanya Kai.

Kyungsoo menatap danau di depannya dengan tatapan tenang lalu ia pejamkan mata. "Aku harap waktu berjalan agak lambat"

Kai tersenyum. Dia membuka topinya yang tadinya ia pakai benar menjadi ia pakai terbalik. "Ini tempat favoritku kalau sedang merasa suntuk"

Kyungsoo menoleh. "Kukira tempat favoritmu kelab"

"Ey~ tentu saja tidak"

"Omong kosong"

"Serius"

Kyungsoo hanya angguk-angguk.

Mereka berdiri bersebelahan menatap danau yang tampak tenang dengan angin sore yang menerbangkan rerumputan dan daun-daun di pohon.

"Kai"

"Hm?" menoleh.

"Terimakasih untuk semuanya" masih menatap danau.

Kai mengernyit. "Semuanya apa? Apa aku memberimu rumah? Bongkahan emas?"

Kyungsoo berdecak sambil menoleh. "Untuk semuanya, menemaniku kemoterapi, mengurusiku di rumah sakit dan masih banyak lagi"

"Aku melakukan itu karena aku mencintaimu"

Kyungsoo tersenyum. "Pernyataan diterima"

"Lalu kaunya?"

"Butuh waktu"

"Hmm~ apa yang harus kulakukan agar kau mencintaiku juga?"

"Temukan sendiri"

Kai maju mendekat dan menangkup wajah Kyungsoo. "Aku tidak begitu obsesi untuk mendapatkan hatimu sekarang, yang penting kau mengizinkanku berada di sampingmu itu sudah cukup membuatku bersyukur"

Kaisoo Stories (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang