Sick: Part 4

418 74 15
                                    

Happy Reading^^


























...

'Untuk yang terakhir tak apa, 'kan?'

"Kai.." panggil Jihyo mendayu.

'Sial, kenapa tiba-tiba aku seperti ini? Biasanya juga tidak peduli di setiap suka wanita tapi masih sering tidur dengan wanita lain'

"Kai, mau tidak? Kalau mau nanti aku ke tempatmu, pulangku agak telat soalnya"

Kai menoleh dan mendekat, dia rangkul pinggang Jihyo merapatkannya. "Jihyo-ya"

"Um"

"Kenapa kau minta duluan?"

"Karena aku ketagihan dengan permainanmu"

"Aku hebat?"

Jihyo mengulum bibir bawahnya dan mengangguk. "Kau membuatku hingga squirt"

"Semua wanita yang pernah tidur denganku kubuat squirt"

"Skillmu patut diacungi jempol"

Kai tersenyum dalam hati. Dia yakin nanti Kyungsoo juga akan ketagihan olehnya, walaupun entah kapan tapi ia yakin suatu saat.

"Give me a rate"

"10/10"

Kai mengangguk dengan senyuman tertahan. Dia akan buat Kyungsoo memberinya rate 10 juga.

"Jadi bagaimana? Mau?"

"Sorry but, aku sepertinya mau berhenti"

Jihyo mengernyit tak suka. "Mwo?"

Kai melepas rangkulan dan meraih kedua tangan Jihyo, dia kecup masing-masing punggung tangannya. "Kau wanita dengan tubuh paling sempurna dari semua wanita yang pernah tidur denganku. Tubuhmu tipe idealku sekali. Terimakasih untuk dua ronde malam itu, aku menikmatinya" Kai mengelus rambut Jihyo dan maju mengecup pipinya. "Dah, aku duluan" berjalan pergi dengan melambai.

Jihyo menatap Kai dengan wajah kecewa karena tidak menyangka akan sesingkat ini hubungan tidur mereka.
.
.
.
.
.
Kai duduk di samping Sehun di depan Chanyeol.

"Tolong berikan aku apresiasi"

Keduanya menoleh heran.

Kai tersenyum seperti senang dan bangga pada diri sendiri. "Aku memutuskan untuk berhenti tidur sana-sini"

Chanyeol dan Sehun saling lirik.

"Demi Kyungsoo, aku berhenti dari kebiasaanku itu. Terimakasih Yeol, kau tidak sia-sia memberiku wejangan"

Chanyeol hanya mengangguk. "Bagus"

"Omong kosong" kata Sehun. "Paling saat Jihyo merayu lagi kau langsung membawanya ke Hotel"

"Kau pikir aku memutuskan berhenti saat kapan? Saat Jihyo merayuku. Dia menawariku tidur lagi malam ini tapi kutolak. Bagaimana? Bukankah aku hebat?" duduk tegak dengan bangga.

Kaisoo Stories (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang