Sick: Part 9

366 76 22
                                    

Happy Reading^^
























Kai menatap Kyungsoo geram karena wanita itu tidak ingin dirinya ikut masuk ke dalam untuk mendengarkan penjelasan sang dokter.

"Aku perlu tau kondisimu, Soo"

"Kali ini saja aku tidak ingin kau ikut ke dalam, aku ingin sendiri"

"Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Tidak"

"Katakan saat di kamar mandi kau muntah kenapa"

"Aku masuk"

"Aku ikut--"

"Tidak atau kita putus?" menunjuk.

Kai langsung urung ketika akan ikut masuk.

"Tunggu di luar, aku serius"

Kai diam.

Kyungsoo masuk ke ruangan dokter dan menutup pintu.

Kai menghembuskan nafas kasar dan mendudukkan tubuhnya di bangku tunggu dengan kasar.

Kyungsoo menghampiri sang dokter dan mengambil duduknya di hadapannya. Sebelumnya Kyungsoo sudah melakukan pemeriksaan dan memberitahu semuanya kepada dokter termasuk muntah darah itu.

"Bagaimana, Dok?"

Sang dokter menghela nafas.

"Tak apa, Dokter. Katakan saja"

Dokter menunduk sesaat dan kembali menatap Kyungsoo. "Kankermu sudah kian memburuk, Kyungsoo"

Kyungsoo menatap wajah dokter dengan mata memerah.

"Sebetulnya aku ingin menyarankanmu untuk tinggal di rumah sakit sejak saat kemoterapi pertamamu, kau harus mulai membatasi aktifitasmu. Kudengar kau kuliah?"

Kyungsoo mengangguk.

"Kau bisa mengambil kelas secara online jika memang wisuda adalah impianmu, karena pergerakanmu benar-benar harus dibatasi mulai sekarang"

Kyungsoo meremas tangannya sendiri di atas paha. "Apa saya bisa sembuh, Dok?" tersenyum getir.

Dokter terlihat menarik nafas dan menghembuskannya. "Dalam diagnosaku bahkan kau sudah ada vonis.." tak dilanjutkan dan melipat bibirnya lalu menunduk.

Tes~~

Kyungsoo meneteskan air matanya. "Berapa lama lagi, Dok?"

Dokter itu mendongak dan tersenyum seperti berusaha menyemangati Kyungsoo. "Untuk kesembuhan hanya Tuhan yang bisa berikan jika melihat dari diagnosaku"

"Berapa lama lagi?" tanya Kyungsoo lagi.

Dokter menarik nafas. "Tiga bulan, lima bulan paling lambat"

Kyungsoo tersenyum dengan hidung kembang-kempis. "Terimakasih, Dokter"

Dokter menatap iba. "Tinggallah di rumah sakit mulai sekarang, Kyungsoo. Kami jadi lebih bisa memantau kemajuanmu"

Kaisoo Stories (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang