Happy Reading^^
…
Beberapa bulan kemudian.
Kyungsoo melamun di tempatnya duduk di tangga taman kampus, memandangi sepasang kekasih yang tengah saling merangkul jauh di depannya. Kyungsoo tersenyum tipis, dia pernah seperti itu dengan Jongin dulu. Ya, dulu.
"Kyungsoo"
Kyungsoo menoleh dan mendapati Luhan. "Eh, Lu. Ada apa?"
"Ayo makan siang"
"Baekhyun mana?"
"Dia ada urusan. Aku tidak mau makan sendiri, ayo"
"Sebenarnya aku sedang tidak berselera"
"Ayolah.." Luhan menarik tangan Kyungsoo hingga berdiri dan menyeretnya berjalan merangkul lengannya. Dia menatap intens temannya ini. "Kau sungguh yakin dengan keputusanmu itu?"
Kyungsoo melirik. "Soal hubunganku?"
Luhan mengangguk.
Kyungsoo menghela nafas. "Kami sudah tidak bisa bersama"
"Tapi kenapa? Kalian terus saja putus nyambung seperti itu"
"Kali ini benar-benar berakhir, aku tidak akan kembali lagi padanya"
"Kenapa, Soo? Kalian sangat saling membutuhkan satu sama lain"
"Itu dulu, sekarang aku dan Jongin sudah sama-sama bisa mengurus urusan masing-masing"
Luhan menghembuskan nafas kasar. "Aku tidak tau ada masalah apa di antara kalian hingga mengambil jalan putus"
Kyungsoo mengembalikan pandangan ke depan dan diam dengan pandangan lurus. Kyungsoo sudah melakukan aborsi beberapa bulan yang lalu ketika di rumah sakit itu. Setelah kepergian sang janin entah mengapa itu membuat hubungan antara dia dan Jongin menjadi sangat renggang, jauh, dan sering kali bertengkar. Mereka berdua menjadi sering berdebat karena hal-hal kecil, saling menyalahkan dan tidak peduli satu sama lain lagi seperti biasanya.
Ketika Kyungsoo dan Luhan akan mencapai gerbang, Jongin bersama teman-temannya kebetulan baru saja tiba. Mereka berpapasan di gerbang. Kyungsoo dan Jongin berpapasan begitu saja tanpa saling lirik, seperti tidak pernah saling kenal sebelumnya. Luhan dan teman-teman Jongin dibuat melirik mereka bergantian dengan tidak nyaman.
Sehun menatap kepergian Kyungsoo lalu merangkul pundak Jongin. "Kau yakin?"
Jongin menyingkirkan tangan Sehun dari pundaknya dan berjalan lebih depan.
"Yak--"
"Yak" potong Mingyu.
Sehun menoleh. "Mwo?"
"Biarkan saja"
Sehun menghela nafas. "Aku tidak tau masalah di antara mereka, tiba-tiba sekali mereka benar-benar terlihat seperti orang putus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisoo Stories (II)
Fiksi PenggemarIni book stories kedua, diharap baca yg book stories satu dulu yaw.. Actually ini bisa dibaca terpisah kok, lgsg baca buku ini juga gpp bgt, cuman dari sequel fwb klo mo baca chap satunya ada d kaisoo stories 1, d sini hanya ada sequelnya doang.