Sick: Part 11

494 81 22
                                    

Happy Reading^^

























...

Tiittt~~

Jantung Kyungsoo..

Berhenti.

Tak ada..

Detak jantung di sana.

Kai langsung berpegangan pada meja di belakangnya ketika merasakan lemas di kakinya.

'Andwae'

Dokter dan perawat langsung menatap panik pada Kyungsoo.

"Pasien mengalami henti jantung. Bawakan defibrilator! Siapkan intubasi!" ucap dokter. Dokter mengupas sebuah suntikan epinefrina dan menyuntikkannya pada selang infus Kyungsoo.

Kai menutup mulutnya menangis melihat wanita yang dicintainya sedang dalam keadaan antara hidup dan mati.

Perawat membawakan defibrilator dari dalam pintu yang berada di kamar inap Kyungsoo.

"Silahkan, Dokter"

Dokter menerima alat kejut jantung itu. "Isi sampai 200 joule"

"Mengisi sampai 200 joule"

"Mundur. Shoot!"

Deg!

Kai terisak menatap Kyungsoo.

Dokter mengusapkan alat kejut jantung itu dan kembali mengarahkannya pada dada Kyungsoo. "Shoot!"

Deg!

"Jangan sekarang, Kyungsoo.. Jangan sekarang, sayang.." isak Kai.

"Shoot!"

Deg!

Tiittt~~

Tit~

Tit~

Kai langsung bernafas lega. "Dok, bagaimana?"

Dokter menoleh dan mengangguk. "Kyungsoo selamat"

Kai langsung bersandar pada meja dengan lemas. "Terimakasih, Dokter. Terimakasih"

Dokter menghembuskan nafas. "Pasien jangan dulu diajak bicara berlebihan apalagi mengenai masalah yang ada, stres harus dihindari, apalagi pasien sedang hamil"

Kai mengangguk. "Ne"
.
.
.
.
.
Kleek~~

Kai menoleh ke pintu dan melihat orangtua Kyungsoo masuk.

"Kau? Sedang apa kau di sini?" ucap Kyungtae.

Kai berdiri.

"Kyungsoo tidak menerima kedatanganmu, kami juga. Kau telah membuat Kyungsoo mengalami hal yang sama beberapa tahun lalu. Pergi dari sini"

"Ahjussi, dari mana saja Anda? Ahjumma juga"

"Kau tidak perlu tau--"

Kaisoo Stories (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang