Bestfriend: Sequel

675 84 14
                                    

Halo yeorobun. Btw maaf utk kalian yg udh ngerasa lebih suka ending yg kmrn, sebenernya aku juga dh sreg ending yg kmrn, itung2 utk sad end pertamaku, but.. Liat rider yg lain yg sedih dan pts asa dgn ending kmrn, aku jd ngerasa ga tega, salahin aku yg orgnya ga tegaan! 😭😭 Gegara kalian aku jd bikin sequel nihhh. Ydh, lgsg cus aja yah.

Happy Reading^^























Tes~~

Pria itu meneteskan air matanya. Dalam kondisi mata terpejam kedua pelipisnya basah oleh air mata. Kim Jongin, menangis dalam tidurnya bahkan sampai mengeluarkan sedikit suara isakan. Pelatih yang sedari tadi berjongkok di depan Jongin yang tidur di sofa gudang menatap muridnya itu dengan alis mengernyit bingung. Pelatih menyentuh bahu Jongin dan mengguncangnya.

"Jongin-ah"

Jongin bergeming dan terus menangis dalam tidurnya.

"Yak, Jongin-ah. Ireona, sekkiya"

"Hiks~~" isak Jongin.

"Kim Jongin!" guncangnya keras.

Deg

Jongin membuka matanya lebar, menatap atap gudang dengan terpaku dan jantung yang berdegup kencang.

"Jongin-ah"

Jongin melirik pelatih dengan mata basahnya. "Pelatih.. Hiks~~"

Grep~~

Pelatih mengerjap bingung ketika Jongin menarik tubuhnya, memeluknya. Pelatih membalas pelukan dan menepuk bahu Jongin.

"Kau bermimpi buruk?"

Jongin menangis. "Kyungsoo aborsi.. Dia pendarahan dan meninggal dunia.."

Pelatih menghembuskan nafasnya.

"Lalu Luhan kecelakaan dan tewas di tempat, kenapa aku harus mimpi seburuk itu.. Hiks~~"

Pelatih menepuk bahunya. "Itu teguran untukmu agar segera mengakhiri perselingkuhanmu dengan wanita itu"

"Kyungsoo melakukannya karena aku tidak mau mengakhirinya dengan Baekhyun, Kyungsoo melakukan aborsi dan meninggal dunia. Luhan membenciku dan bunuh diri dengan mencelakakan diri di jalan. Soojin membenciku dan kembali tinggal dengan orangtua Kyungsoo. Orangtuaku membenciku, bahkan kau pun ikut membenciku. Aku sendirian, Pelatih.. Aku sendirian.. Hiks~~"

"Sudah sudah, itu hanya mimpi"

Jongin melepas pelukan dan bergerak duduk, dia mengusap mata basahnya.

"Bukankah kau minta dibangunkan pukul empat? Sekarang sudah pukul empat lewat sepuluh menit"

Jongin menarik nafas dalam dan menghembuskannya. "Aku ke toilet dulu"

Kaisoo Stories (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang