13

25.6K 1.8K 27
                                    


Saat ini Michi sedang duduk berhadapan dengan wali kelasnya yang sedang menatapnya dingin.

"Maaf ya Bu, dua hari kemari saya bolos terus, salahin aja dia" Tunjuk Michi kepada Jordan yang sedang duduk di sampingnya.

Bu Mita beralih menatap Jordan, sementara Jordan malah menatap tajam Bu Mita.

"Jadi?" Tanya Bu Mita.

"Ya karena saya salah Bu, makanya saya kesini mau minta maaf, sekalian ini Bu permintaan maaf saya, tolong di terima ya" Michi menyerahkan paper bagnya.

"Aduh nak Michella, kok repot repot sih, padahal gak usah ibu juga maafin kok, kan kamu juga masih tergolong murid baru, dan kamu juga kayanya cerdas ya bisa cepet beradaptasi di lingkungan baru kamu, ibu maklum kok, mungkin agak berat buat kamu karena kamu murid pindahan, jadi gak apa apa Michella, nilai kamu gak akan ibu kosongin kok, karena ibu tau kamu itu cerdas, cuma masih kaget aja" ucap Bu Mita dengan panjang lebar.

"Makasih Bu pengertiannya, kalau gitu saya pamit ya Bu, ada kelas dansa habis ini" pamitnya.

"Nak Michella kalau masih cape istirahat aja dulu ya, jangan paksain diri kamu, nanti malah sakit"

Michi mengangguk kemudian tersenyum dan pergi sementara Jordan, masih menatap tajam Bu Mita kemudian ia juga pergi.

Sementara di lain tempat.

"Bagus mana cuma ada 5 di dunia lagi, keturunan Van leeuweh emang cerdas semua" gumamnya dengan memeriksa tas yang baru saja Michi beri.

Michi dan Jordan berjalan di koridor kelas Michi, karena Jordan yang akan mengantarnya ke kelas lebih dulu.

"Iya Mrs, di pake ya heelsnya, kebetulan banget cocok di Mrs, kaki Mrs jadi makin cantik, apalagi sekarang kelas dansa" Runa tersenyum dengan manisnya.

"Aduh, Runa ya, pilihan kamu emang gak pernah salah" Mrs Wendy tersenyum malu malu.

"Ah kamu bener, yaudah kasih tau yang lain suruh pake heals ya, Mrs mau begitu Mrs masuk, perempuan udah pake heels"

Runa mengangguk kemudian pergi.

Jangan kaget hal seperti ini sudah biasa terjadi di Klandestin.

"Dah sana masuk, nanti istirahat Abang ke kelas ya, jangan pergi duluan sebelum Abang okey" Jordan mengusap pucuk kepala Michi.

"Iya udah sana" usirnya tak tau malu.

"Oh ya sekalian" Jordan menggantungkan ucapannya.

"Apa?" Tanya Michi.

"Nanti aja deh, bye"

"YA" jerit Michi ketika Jordan mengacak rambutnya kemudian pergi begitu saja sambil terkekeh.

Michi memasuki kelasnya yang mana sudah terlihat beberapa siswi menggunakan heels.

"Ah males banget" gumamnya dengan lesu mendudukkan dirinya di bangku.

"Kenapa?"tanya Runa.

"Gua males banget sama pelajaran etika" keluhnya.

"Ada gua gampang" runa menepuk dadanya hingga berbunyi Netflix.

Michi memutar bola matanya malas.

.

.

.

"Okey sekali lagi ya, satu dua tiga, satu dua tiga, iya bagus"

"Satu dua tiga"

"Begitu"

"Okey, pertahankan Runa"

"Satu dua tiga"

"Satu dua tiga"

"Siapa ini" Mrs Wendy mendekati Michi.

"Michella, ah murid baru itu, bagus ya lanjutkan"

"Terakhir, caren kamu menginjak kaki rekan kamu"

"Jody fokus"

Seluruh murid di kelas Michi saat ini sedang berada di kelas dansa yang biasanya di adakan satu Minggu sekali.

"Satu dua tutup"

Kelas telah berakhir begitu juga dengan bel istirahat yang berbunyi.

"Anak anak, jangan lupa Minggu depan Mrs mau kalian bawa dress ya, untuk laki laki kalian bawa Tuxido jangan lupa"

"Yes Mrs" jawab mereka serempak.

"Langsung kantin?" Tanya Runa.

Michi melihat Jordan dari jauh.

"Boleh"

Tuna dan Michi berjalan menuju kantin namun sebelumnya mereka menyempatkan untuk menghampiri Jordan.

"Cape?" Tanya Jordan dengan merapihkan rambut Michi yang menutupi mukanya.

"Cape lah bos, kaya gak pernah aja" jawab Justin.

"Emang dia pernah?, Bodo boro tiap pelajaran itu dia kabur" ledek Angkasa.

"Udah lah, cape nih" relai Michi, ia sudah terlalu lelah ingin cepat cepat meminum air dingin atau jus.

"Ci" panggil Chris.

"Hai bang" sapa Michi balik.

Jordan menatap tak suka kepada Chris yang baru saja datang.

"Mau ngapain Lo" tanyanya ketus.

"Nyamperin Michi, kenapa gak suka?"

"Ga--"

"Udah lah, bilangin gua cepe ih, pengen minum tau gak, liat tuh si Runa yang udah di bawa pergi ke kantin sama Ziar" bukan hanya ziar, tapi Rainer, Angkasa dan Justin juga mengikuti mereka di belakang.

Michi berjalan dengan menarik tangan mereka berdua.

Sesampainya di kantin, Michi berhenti dan memantau area.

"Bang Chris pesen makan, bang Jo pesen minum, Cici yang cari meja"

"Kok Abang sih, kan-"

Lagi lagi ucapan Jordan terpotong.

"Yaudah Abang semua yang pesen" jawab Michi santai.

"Kok Cici tega sama Abang" Jordan menatap Michi dengan tatapan melas.

"Ya makanya jangan ngeluh"

"Udah sana, emang mau gak kebagian tempat"

"Kita kan punya tempat pribadi ci" jawab Chris.

"Noh liat" tunjuknya saat mendapati Runa dan yang lain sedang duduk di meja milik Chris dkk.



















Hay Hay Hay..

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang