"Heheh maaf ci" Aiden terdengar canggung.
Michi menatap Aiden datar, ingin sekali ia memukul Aiden lagi namun sayang Aiden tidak akan merasakan apa apa, jadi itu percuma.
Flashback...
"Huh?"
Michi bingung, bagaimana bisa keluarganya tidak dapat melihat Aiden sementara dirinya bisa.
"Mode transparan nona" ucapnya dengan polos.
Bugh...
Michi memukul Aiden menggunakan payung yang ada di sampingnya.
"Michi" panggil keluarganya saat melihat Michi hendak memukul angin.
"Eh?"
"Kok bisa?"
"Hah?"
Mereka bertiga kebingungan ketika melihat Aiden yang tiba tiba ada di hadapan mereka.
"Makhluk apa Lo?" Dikta menatap tajam Aiden.
"Tunggu tunggu" papi melihat Aiden dengan seksama.
"Bukannya ini dari Vcrop ya?" Tanya papi.
Michi mengangguk.
"Vcorp? Yang perusahaan robot papi?" Tanya Dikta.
"Iya, papi langsung kenal soalnya gak ada perusahaan lain yang bikin robot bentuk mirip manusia, sebenernya cuma bentuk doang yang mirip, tapi ini gak tau Michi apain" jelas papi.
"Cici modif, pegang aja kulitnya kaya jelly"
Aiden menyembunyikan tangannya, enak saja ia tidak mau di sentuh sembarangan meskipun ia mainan.
"Kok bisa?" Tanya Dirga.
"Teknologi" jawab Michi.
"Jadi awalnya robot biasa yang bisa di perintah gitu, Cici tambahin teknologi AI jadi deh AGI, cuma yang sepesial dari Aiden ini, Aiden Cici kasih hati buatan sama perasaan, jadi dia paham emosi" jelas michi.
Mereka bertiga mengangguk paham.
"Ci bukannya bahaya ya? Di dunia belum ada yang coba loh, buat kaya gitu, kalo orang orang tau bisa bahaya" ucap papi.
Michi terdiam sebentar.
"Bahaya, makanya jangan ada yang kasih tau, sebelumnya baru ada 3 orang yang tau kalo Aiden robot, kalo sama kalian jadi 6"
"Juga teknologi sejenis itu belum banyak cuma beberapa orang yang nguasai, kok bisa kamu tau?" Tanya Dikta.
"Karena gua anaknya dia" tunjuk Michi kepada papi.
"Oh iya bener tuh, jadi kalian juga harus pinter di bidang tekno" angguk papi.
Flashback end.....
"Saya kan sudah meminta maaf ci"
"Okey deh, gak bisa marah lama lama soalnya"
Tok..tok..
Pintu kamar Michi di ketuk, membuat Michi harus membuka pintunya mau tak mau.
"Lo" Elio menatap tajam begitu melihat Aiden.
Aiden menatap remeh Elio.
"Keluar dari kamar Cici gua" kesal Elio.
"Anda yang pergi, anda bukan siapa siapa disini" usir Aiden.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Way Home (Sudah Terbit)
FantasyBak Pygmalion yang mencintai Galatea sebuah mahakarya patung wanita cantik yang ia pahat sendiri dan ia perlakukan layaknya manusia sungguhan, dan di akhir kisah mereka, Galatea berubah menjadi manusia dengan bantuan dari Dewi Aprodhite. ...... Ini...