Bugh..Bugh..
"Menurut gua nih ya, kak Jordan itu, kaya korek tau, gampang banget marah, hajar orang, padahal dia gak bisa berantem" bisik Runa.
Edward mengangguk, menyetujui ucapan Runa.
"Kali ini apa masalahnya? Belle lagi?" Tanya Edward.
Runa menggelengkan kepalanya.
"Kak jordan, denger dari orang orang kalo kak Axelio ketemu sama Michi, tapi kak Axel gak mau kasih tau posisi Michi dimana" jelas Runa.
"Ya bagus lah, gua juga tau tapi gua gak mau kasih tau, dimana posisi Michi sekarang" dengan santainya ia memakan salad buah yang ia pesan.
Krik.. krik..
Setelah Edward berbicara tanpa sadar seisi kantin menjadi hening.
"Btw enak gak saladnya?" Tanya Runa.
"Enak cuma isinya kurang banyak, gak kenyang" Edward menyimpan asal wadah yang bekas salad.
Posisi kantin masih sepi, namun mereka berdua tidak menyadari itu.
"Lo tau dimana Cici sekarang?" Tanya Jordan dan Elio bersamaan.
"Tau lah, orang tiap hari ketemu kok, oh iya" Teringat sesuatu Edward langsung berdiri dari duduknya, hendak pergi meninggalkan Elio dan Jordan.
Chris? Ia sedang asik menonton kelakuan mereka.
"Mau kemana?" Tanya Elio denhan mencekal tangan Edward.
"Kasih tau dulu, dimana Cici, kalo Lo mau pergi dalam keadaan aman" ancam Jordan.
Edward tersenyum remeh.
"Justru kalo gua gak aman, kalian makin susah buat cari cici"
Kring... Kring...
Ponsel Edward berbunyi tanda ada yang menghubunginya.
Edward kembali tersenyum remeh menatap Jordan dan Elio, yang membuat mereka kesal.
Cici💖
"Huaaa Edward, tolongin Cici,
Abhi pingsan, Aiden sakit,
Anggie gak bisa di hubungi, Yura juga
Padahal kan yang baru sembuh Cici, kalo gini kayanya Cici bisa balik lagi ke rumah sakit""Iya nanti Ed kesana ya, Cici telpon Arthur dulu"
"Gak bisa, Cici lagi marahan sama Arthur"
Klik..
Cela memutuskan panggilannya sepihak, karena ia tidak mau Edward bertanya tanya lebih lanjut.
Edward memasukkan ponselnya kedalam saku, dan handak berlalu begitu saja.
"Tunggu, siapa yang telepon lo tadi?" Tanya Elio.
"Menurut Lo? Siapa lagi temen gua yang gua panggil Cici?"
Edward pergi dengan berlari, ia tau pasti entah Elio maupun Jordan bisa juga keduanya mengikutinya dari belakang, karena itu ia berlari.
"Gua di tinggal?" Runa menunjuk dirinya sendiri.
"Nggak udah sama kita aja" Rainer duduk di samping Runa.
"Biarin aja mereka, kita gak perlu ikut campur" Angkasa meminum minuman milik Runa.
Di meja Runa kini sudah ada, Angkasa, Rainer, Justin, Ziar dan Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Way Home (Sudah Terbit)
Viễn tưởngBak Pygmalion yang mencintai Galatea sebuah mahakarya patung wanita cantik yang ia pahat sendiri dan ia perlakukan layaknya manusia sungguhan, dan di akhir kisah mereka, Galatea berubah menjadi manusia dengan bantuan dari Dewi Aprodhite. ...... Ini...