6

35.4K 2.6K 38
                                    


Tidak mau membuang waktu, Michi langsung berjalan menuju Jordan dan Chris yang masih berbaku hantam.

Benar kata Rainer, Jordan sepertinya kalah telak, terlihat dari beberapa luka yang ada, dapat di pastikan, jika ini terus berlanjut maka Jordan yang habis.

Saat Jordan hendak melayangkan pukulannya, dengan segera Michi menarik dasi yang masih melingkar manis di lehernya.

Bak seekor kambing Jordan di tarik begitu saja, Michi membawanya menjauh dari Chris, bertepatan dengan taman teman Chris yang baru saja tiba.

Kejadian itu sukses membuat mereka menjadi pusat perhatian terutama Michi yang saat ini sedang menarik Jordan ala kambing.

Keadaan kantin menjadi hening, semua kegiatan yang tadi Michi lihat seketika terhenti, termasuk kedua siswi yang sedang menjambak tadi.

Jordan? Ia diam saja ketika mencium bau parfum Michi, ia hanya bisa pasrah, ya kelemahan Jordan Hanya ada pada Michi, baru keluarganya.

"Lo tuh gak bisa berantem, mending diem" lirih Michi saja hanya Jordan yang dapat mendengarnya.

"Itu siapa?"

"Tau, benari banget gitu sama Jordan"

"Bener loh, Belle aja pacarnya gak berani"

"Dia anak baru yang kemarin bukan sih?"

"Weh iya loh, yang kemarin itu"

"Buset tu anak nyawanya banyak"

"Iya mana perempuan lagi"

"Jordan kan bukan tipe orang pemaaf"

"Apalagi Chris woy, dia paling gak suka kalo di ganggu gini"

"Eh iya Weh, tapi dia diem aja, Chris malah liatin Jordan"

Dan sebaginya..

"Siapa dia?" Gumam Ivanna menatap Tak suka.

"Cih saingan aku tambah lagi" kesal Belle.

"Ayo kita samperin" ajak Ivanna.

Michi membawa Jordan menuju UKS untuk mengobati luka lukanya, begitupun dengan Chris yang di bawa oleh teman temannya menuju UKS yang sama.

Aneh memang padahal UKS di sekolah ini ada 3 tapi mereka malah membawa Chris di UKS yang sama dengan Jordan.

Shhhh

Ringis Jordan begitu alkohol mengenali lukanya.

"Makanya gak usah jadi sok jagoan" Michi menekan kapas yang ia gunakan kepada lukanya.

Diam diam Chris terkekeh melihat adegan itu.

"Diem Lo" sentak Jordan.

"Lo juga" timpal Michi.

Brakk..

Pintu UKS di buka dengan kasar, menampakan Ivanna dan Belle yang berada di baliknya.

"Astaga sayang" Belle langsung berlari menghampiri Jordan.

Michi yang berada di sisi Jordan tentu saja terhempas oleh dorongan Belle.

"MICHI" kaget Jordan dan Chris bersamaan.

"Lo hati hati dong" peringat Chris yang langsung membantu Michi untuk berdiri.

"Tau, mata tuh di pake" sinis Jordan.

"Ka..kamu kok gitu sih, kamu bentak aku?" Kedua mata Belle berkaca kaca, ia tidak percaya dengan Jordan yang membentaknya.

Jordan menghela nafas.

"Pasti kamu, gara gara kamu, dasar pelakor" kesalnya dengan menunjuk Michi.

"Perempuan gak tau diri, Jordan sama Chris itu berantem gara gara aku, kenapa kamu bawa Jordan yang notabene nya pacar aku, dasar perempuan murahan, gatel, pelakor" ucapnya dengan penuh penekanan dan jangan lupakan kedua matanya yang berkaca kaca.

Michi menatap Belle dengan tatapan jijik.

"Pacar Lo bang?" Tanya Michi dengan menunjuk Belle.

Tiga kata yang keluar dari mulut Michi sukses membuat Ivanna dan Belle terdiam.

Michi melirik Belle dengan bombastic side eyes nya.

"Berisik" Michi keluar begitu saja dari UKS.

"Upsii di atas Jordan ada adiknya, kayaknya Lo udah masuk blacklist adiknya deh" ledek Ivanna dengan menutup mulutnya.

Bersyukurlah ia karena sedari tadi ia diam saja.

Dan siapa juga yang tidak tau jika Jordan terobsesi memiliki adik perempuan, ya seantero sekolah juga tau, bukan kah itu berarti Jordan akan bertekuk lutut di hadapan adiknya? Itu berarti sama saja dengan apa yang adiknya tidak suka maka akan Jordan jauhi.

Jordan menatap tajam Belle yang sudah berkata kata bruk tentang adiknya, adik kesayangannya.

"Yang Lo sebut murahan, pelakor, gatel, gak tau diri itu adik gua" ucap Jordan datar.

"Jo..Jordan aku gak tau, a...aku minta maaf" lirihnya dengan terbata bata, sungguh ia takut jika hubungannya dan Jordan putus begitu saja.

"Bukan sama gua, dan asal Lo tau, penyebab gua sama Chris berantem bukan karena Lo, gak usah kepedean deh"

Jordan pergi begitu saja meninggalkan Belle dan Ivanna di uks.

Kembali pada Michi yang saat ini sedang duduk ria di kantin, dengan di temani chris, teman temannya sudah kembali ke kelas begitu juga dengan Runa, saat ini hanya ada Michi dan Chris.

Tentu saja mereka tidak akan di tegur oleh guru karena, itulah gilanya peraturan tak tertulis milik sekolah ini.

Setiap murid yang "suka berbagi" sesuatu pada sekolah apapun itu maka akan bebas dari semua peraturan sekolah.

OSIS? Lupakan, organisasi seperti itu pun sama saja, semakin besar pemberian orang tua maka semakin di bebas kan juga putra putrinya, belum lagi, biaya sekolah pertahun yang akan naik selama nilai mata uang naik.

Biasanya anggota OSIS terdiri dari anak anak donatur besar, tidak ada pemilihan ketua OSIS dan lain sebagainya, karena semua itu sudah di atur dan akan tetap seperti itu.

Ketua OSIS biasanya anak dari donatur tinggi, dan begitulah seterusnya.

Pembullyan, perkelahian? Sudah biasa bahkan setiap satu semester selalu saja ada murid yang mengakhiri nyawanya.

Lagi lagi sudah biasa, dengan uang semuanya selesai, ya setidaknya itulah cara kerja sekolah ini, mungkin dari luar sekolah ini tampak seperti sekolah biasa lainnya, namun di dalamnya hanya berisi anak anak sombong, tidak tau aturan dan egois.

Oh jangan lupakan peraturan tertinggi di sekolah ini bukan di pegang oleh kepala sekolah, melainkan pemiliknya atau penerusnya.

Jadi Michi akan aman aman saja bersantai ria di kantin tanpa takut di hukum atau ketahuan guru.














Hay Hay Hay......

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang