38

15.9K 1.3K 125
                                    


Cela menatap Abhi dengan tatapan tajam.

"Sialan Lo" gumamnya namun sayang tidak ada yang mendengar.

"Lo kabur kenapa?" Edward menatap Cela dengan raut wajah khawatir.

Cela menunduk.

"Jangan jangan bener lagi yang di kantin, Lo di perlakuin buruk sama si Pulu Pulu?"

Cela diam saja demi menjiwai perannya sebagai gadis polos tak berdosa.

"Emang sialan tu Pulu Pulu" kesal Abhi, Abhi tau siapa yang Edward maksud.

Saat ini di ruang rawat Cela, hanya ada Abhi dan Edward karena Arthur sudah pulang terlebih dahulu untuk Menganti pakaiannya, sementara Aiden ia pulang untuk mengisi daya.

"Udah deh Lo pada balik, oh ya jangan kasih tau siapa siapa gua ada disini" lirih Cela.

"Tenang, gua bakal umpetin Lo supaya gak ada lagi yang berniat jahat sama Lo, nanti nanti kalo ada apa apa, Lo langsung kabarin gua" Edward yakin dan percaya jika Cela memang benar benar di perlakukan buruk.

Ia mudah tertipu oleh penampilan Cela, padahal sejak ia bertemu dengan Cela, cela sama sekali tidak bertingkah sok polos, tapi ia mudah sekali percaya kepada cela bahkan kebohongan sekalipun ia tetap percaya.

Mungkin seandainya cela berbohong, dan Edward mengetahui itu, Edward tidak akan mempermasalahkannya.

"Gua balik dulu ya" pamit Abhi, karena ia memang memiliki urusan lain, Abhi akan menjaga cafe saat sore hingga malam hari.

Cela mengangguk.

"Jadi Lo ganti identitas gitu?"

Cela mengangguk.

"Gua gak mau ketemu sama mereka" jawabnya.

"Denger denger mereka udah pisah loh, tapi gak tau bener apa nggak, nanti gua minta cari tau ke anak buah gua"

"Hai" sapa Arthur yang beru saja tiba dengan membawa satu box makanan.

"Udah, Lo balik gih"

Edward mengangguk.

"Besok gua kesini lagi, Lo cepet sembuh dong, lemah banget jadi manusia"

"CK" Cela memutar bola matanya.

Bak semangka melon.

"Bye" Edward mengacak rambut cela, setelah itu pergi begitu saja, hingga tersisa hanya Arthur dan cela di ruangan itu.

"Thur, Lo tau buku 10 karya Ovid's metamorphoses gak?" Tanya Cela.

"Yang tentang Pygmalion sama Galatea?"

Cela mengangguk.

"Oh tau kenapa gitu?" Tanyanya.

"Ya gitu" cela mengangguk.

"Ohh" Arthur ikut mengangguk.

"Eh?!!"

.

.

.

"Bagaimana?" Tanya papi.

"Belum om, besok Elio bakal turun tangan langsung, Elio bakal cari Ella ke kota kota terdekat mulai besok"

"Bagus, cari putri om sampe ketemu, dan pastiin dia baik baik aja"

"Kalian? Ada kejadian apa di sekolah?" Tanya papi dengan menatap si kembar.

"Audrey, dia bikin rumor buruk tentang Cici, tapi udah kita cegah" jawab Dikta.

"Jangan terlalu kasar, bagaimanapun juga dia adik kalian" tegur papi.

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang