4

37.5K 2.9K 25
                                    


Saat ini Michi sedang menonton drama favoritnya di rumahnya, ia baru saja pulang dari rumah Jordan, meski di paksa menginap ia menolaknya.

Di dalam rumah ia sendirian, meski banyak anak buah ayahnya yang sengaja di bayar untuk menjaga Michi dan adanya beberapa maid di rumah tetap Saja membuat Michi kesepian.

"Daripada gabut, mending cari orang yang bisa di jadiin tangan kanan" gumamnya.

"Besok deh" gumamnya lagi, namun kali ini kedua matanya tertutup karena sudah mengantuk.

Sementara di lain tempat...

Brak..

Bark...

"KENAPA, SIALAN, KENAPA GAK GUA ANGKAT TADI" kesalnya dengan melempar berbagai macam barang yang ada di kamarnya.

Ia Jordan yang saat ini sedang kesal dan menyesal karena tidak mengangkat panggilan telpon dari mommynya tadi.

Ia tidak tau jika adiknya Michi ada di rumah jika tau sudah pasti tadi ia langsung pulang.

"Lo adik gua Michi, dan sampai kapan pun begitu, Lo harus bergantung sama gua selamanya begitu" ucapnya dengan pandangan kosong ke arah cermin.

"Tunggu besok, Lo gak bakal bisa pergi lagi" kali ini tatapannya tidak kosong ada sebuah senyum smirk yang ia keluarkan.

Prang...

Jordan menonjok cermin hingga pecah dan mengakibatkan tangannya terluka akibat pecahan pecahan cermin tersebut.

Di luar kamar ada bunda dan ayah yang sedang asik memakan brownies yang tadi Michi bawa, mereka sudah memberi tau atau sekedar menasehati Jordan.

"Dia baik baik aja kan dad?" Tanya mommy Jordan.

"Pasti mom, dia gak bakal nyelakain nyawanya sendiri karena sekarang Michi ada disini, jadi kita bisa tenang"

......

"Bisa lebih cepet gak?" Tanya Michi kepada supir pribadinya karena ia bangun kesiangan, meskipun ia bisa lolos dari hukuman tapi tetap saja ia akan malu nanti saat di kelas.

Sesampainya di sekolah Michi langsung turun dari mobilnya dan berjalan dengan santai serta lega karena bel masuk belum berbunyi.

Brak..

Byur..

Michi menoleh ke arah kerumunan yang berada di samping koridor lalu kembali menoleh ke arah lain begitu tau apa yang beru saja terjadi disana.

Seorang murid sedang di bully entah karena apa tapi Michi tidak peduli.

Bruk....

Baru saja hendak membuka pintu kelasnya Michi malah melihat Runa yang sedang terduduk di lantai jangan lupakan dengan baju seragamnya yang basah.

Melihat itu tentu saja Michi jadi kesal dan langsung membantu Runa untuk berdiri.

Byur..

Michi juga ikut di siram menggunakan air kotor.

Michi menatap teman teman sekelasnya dengan tatapan benci, padahal mereka belum berkenalan secara resmi tapi begitu melihat perlakuan mereka kepadanya membuat Michi ingin pindah kelas rasanya.

"Karena kalian udah ganggu, prince dan bos di sekolah"

"Rasain"

"Sok caper"

Dan banyak hujatan lainnya yang di lontarkan untuk Runa dan Michi, kebanyakan yang membully mereka adalah siswi mungkin mereka fans fanatik dari the prince dan the bos.

Tidak hanya air, mereka berdua juga di lempari dengan ice ceram dan tomat membuat tubuh mereka berdua menjadi bau.

Brak..

Pintu kelas Michi di buka dengan keras disana tampaklah Jordan dan kedua temannya yang terkejut dengan keadaan Michi dan Runa yang mengenaskan.

Runa menunduk karena takut, sementara Michi menatap tajam Jordan.

Seisi kelas tersenyum kemenangan melihat kedatangan Jordan dan kedua temannya.

Jordan berjalan dengan cepat kearah Michi, sementara Michi membuka blazer sekolahnya yang sudah kotor, basah dan bau itu.

Bruk..

Michi melemparkan blazernya kepada Jordan yang sukses membuat seisi kelas menjadi hening.

Apalagi saat blazer tersebut sukses mengenai wajah Jordan.

"Jangan temuin gua lagi" ucap Michi datar.

Michi menarik tangan Runa dan membawanya keluar kelas.

"Dek gua gak-"

Ucapan Jordan terpotong karena Michi yang mendorong Jordan lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

"Gua tandain Lo semua yang bikin adek gua nangis" Jordan berlalu begitu saja untuk mengejar Michi.

Seisi kelas bertambah hening mendengar ucapan Jordan, habis lah mereka, bukannya membuat Jordan terkesan karena membantu membully orang yang sudah menggangu nya tempo hari malah membuat Jordan kesal karena yang mereka bully adalah adiknya.

Hampir satu sekolah tau jika Jordan sangat terobsesi menjadi kakak, atau memiliki adik khususnya perempuan.

Sementara saat ini Michi sedang berada di markas the prince ia masuk berdua dengan Runa dan langsung menangis.

Membuat Christopher dan kedua temannya menatap bingung.

"Michi?" Panggil Chris dengan menyentuh pundaknya.

"Basah?" Heran Christ.

"Siapa?" Tanya Chris dengan dingin kepada Runa.

Runa langsung menceritakan semuanya kepada Christ dan teman temannya yang tentu saja langsung membuat Chris kesal.

"Ziar ke koperasi ambil dua seragam buat dia, sama Michi"

Ziar salah satu teman Christ langsung pergi begitu saja.

Michi masih menangis, meski di dalam hatinya ia bingung untuk apa ia menangis toh, di kehidupan lamanya saja ia sudah sering di perlakukan buruk.

"Aneh" lirihnya.
















Hay Hay Hay seperti biasa aku up tiap hari Babai.....

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang