32

17.6K 1.5K 63
                                    

"Kalo sampe hari ini, Cici gak masuk lagi, gua acak acak ruang OSIS" ucap Runa dengan penuh tekad.

Ed menatapnya dengan datar.

"Apa gak senang" Runa menatap tajam Edward.

Mereka berdua berjalan menuju kelas masing masing.

"RUNA..!" Jordan memanggil Runa dengan berteriak, membuat beberapa siswa siswi yang berada disana menatap Runa dengan berbagai tatapan.

"Si Runa kayanya buat masalah deh"

"Jordan manggil Runa aja, udah kaya mau berantem sama Chris"

"Kira kira si Runa buat masalah apa ya sama kak Jordan"

"Iya sampe kak Jordan semarah itu"

"Bukanya kak Jordan emang emosian ya, dia kan senggol dikit langsung ribut"

Bisikan bisikan para siswi yang sedang berkumpul disana, meski mereka berbisik tentu saja Runa masih bisa mendengarnya, hal tersebut membuat Runa sedikit takut.

"Mana Michi" Jordan bertanya dengan wajah datar.

"Lah gak tau, dari kemarin gak masuk kayanya sakit"

Jordan diam, seakan akan ia sedang memikirkan sesuatu.

"Michi balik ke NL"

4 kata yang di lontarkan Elio sukses membuat mereka semua terpaku di tempat.

"Hah?" Edward bingung, tentu saja ia ketua OSIS tapi ia tidak tau, dan Michi sendiri tidak memberi taunya, setahunya Michi masih memiliki waktu 1 bulan sebelum ia kembali ke sekolah lamanya.

Runa menggelengkan kepalanya dengan kedua mata yang berkaca kaca.

Bruk..

Runa berlari bahkan ia menabrak Jordan, namun ia masih terus berlari, meninggalkan Edward dan yang lainnya.

"Hahah you crack me up" tawa hambar Jordan.

"Lo pikir muka gua becanda?"

Jauh dari posisi mereka ada si kembar yang sedang saling menatap Dikta menggelengkan kepalanya, memberi kode kepada Dirga agar tetap tutup mulut, jika semakin banyak orang yang mengetahui sebenarnya Michi kabur dari rumah, maka situasi menjadi tidak akan terkendali nantinya.

"Lo serius?" Tanya Edward dengan pandangan kosong, padahal ia baru menemukan bestinya, tapi sudah di tinggal pergi begitu saja.


.......

"Serius, sumpah gua liat cela lagi kerja part time di cafe yang ada di bawah apartemen elite itu, Lo tau apartemen mewah yang ada di belakang sekolah tuh, nah cela kerja disana"

"Pantesan dia tinggal bareng Aiden, ternyata mereka patungan buat bayar uang kos, gua sedih sumpah, kaya gak tega gitu, liat anak seumuran sama kita, tapi hidupnya susah banget, Aiden udah gak punya orang tua, kalo cela gak punya ibu, gimana sih pengen nangis" kedua mata Yura berkaca kaca.

Ah Yura memang memiliki hati yang lembut.

Anggie memeluk Yura dan mengusap usap punggung Yura.

"Ci, saya minta maaf" Aiden mengejar Cela yang berjalan lebih dulu dan lebih cepat darinya.

"Mereka berantem?" Gumam anggie.

Cela tidak menanggapi Aiden, entah mengapa rasanya hari ini ia malas untuk berbicara dengan Aiden, setelah percakapan terakhir mereka tadi malam.

Flashback..

Cela memasuki kamarnya dan menutup pintunya dengan kasar, bahkan ia tidak peduli jika Aiden terbentur atau rusak.

Didalam kamar ia duduk di meja belajarnya, menatap kosong ke arah bulan yang bulat sempurna, begitu cantik.

Satu kebiasaan cela, sebelum memasuki dunia novel ini, dulu cela pasti akan melihat bulan jika sedang sedih atau di kuasai oleh amarah.

Baginya menatap bulan dapat menenangkan dirinya meski hanya sesaat.

Air matanya menetes, cela sadar, bahkan ia juga cukup terkejut dengan semua tindakannya, ia tau jika semua yang sudah ia lakukan hingga sampai di titik ini begitu, kejam, jahat bahan menjijikkan, bagaimana tidak, mana ada orang baik yang hampir menghabisi nyawa seseorang, meski ia memiliki niat lainnya untuk menolong orang tersebut.

Sebelum melakukan semua itu, tentu saja cela sudah memperhitungkan semuanya dengan matang, termasuk kejadian yang terjadi pada Angga, ya cela sudah memperhitungkan itu.

Cela sempat mendengar ucapan Joana jika kemungkinan Angga hidup tidak akan lama jika tidak segera di operasi, jantung Angga semakin hari semakin lemah, namun Joana belum berani untuk membicarakan itu kepada papi.

Maka dari itu Cela menuangkan serbuk minyak ikan di makanan Angga, dengan begitu alergi Angga akan kambuh, lalu Angga panik dan segera di bawa ke rumah sakit karena sesak nafas, dan ya semuanya terjadi sesuai rencana Cela.

Bahkan Cela tanpa sengaja membuat Jordan di benci beberapa orang hanya karena kesalahannya, ya bukankah Jordan tidak salah saat meminta jawaban Cela, namun Jordan di benci karena sesuatu yang bukan kesalahannya, justru cela yang jahat karena tidak mengakui semua itu.

Ya Cela 100% sadar dengan semua tindakan jahatnya.

Dan yang pasti Cela melakukan itu semua demi dirinya sendiri, Cela memang egois.

Tapi tidak salah karena sedari awal ia memang mengaku jika dirinya egois.

Air mata Cela terus menetes, meskipun keluarga kandungnya buruk namun masih ada sedikit rasa ingin pulang di hatinya.

Pada awalnya Cela tidak memiliki rencana sepeti itu, niat awal Cela hanya menikmati hidup, kemudian memikirkan cara untuk pulang, meski ia nyaman, namun ia tidak bisa menikmati apa yang bukan miliknya.

Setidaknya cela harus memastikan kepada dirinya, ia bisa kembali ke dunianya atau tidak, setidaknya jika ia sudah meyakinkan dan menemukan jawaban yang pasti baru ia bisa tenang.

Sekarang percuma saja jika Cela nyaman fan menikmati hidupnya di dunia ini, namun terus di hantui oleh perasaan tidak tenang.

Flashback end....

"Aiden stop" jengah Cela.

"Maaf" Aiden menunduk.

"Mungkin kata kata saya menyakiti Cici semalam"  lanjutnya.

Cela menatap Aiden kemudian mengangguk.

Murid murid yang melihat itu langsung berteriak histeris terutama perempuan.

Mereka gemas melihat pria seperti Aiden yang tanpa basa basi langsung mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Apalagi Aiden tampan itu menjadi poin tambahannya.

"Jangan ajak ngobrol dulu ya" pinta Cela.

Aiden mengangguk patuh.






















Hay Hay Hay mulai chapter depan bakal agak serius nih, harus kuat iman ya, jangan sampe lemah iman okeiii.

Oh ya btw Buat grup gibah yuk kayanya seru, atau ada yang punya gc, aku join deh wkwk.

Aku up sekarang soalnya besok gak tau up apa nggak, eh gimana besok aja deh babai...

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang