29

17.9K 1.6K 131
                                    


Dirga baru saja sampai di rumah sakit, ia melihat kedua orang tuanya, Audrey dan dikta yang sedang menunggu.

Papi hanya ingin yang terbaik untuk anak anaknya, dan pada saat mendengar Angga memiliki penyakit sejak kecil, tanpa pikir panjang langsung membawanya ke rumah sakit, dan meminta dokter untuk melakukan yang terbaik.

Dirga duduk di sebelah kembarannya, ia membuka ponsel dan mengirim pesan text kepada kembarannya.

Pesan text itu berisi pengakuannya saat mendengar percakapan Michi dan susri tadi.

Tanpa menunggu lama Dikta langsung membaca is pesan tersebut, kemudian menatap Audrey dengan tajam.

.

.

.

"Huaaa nyaman" Michi berguling guling di tempat tidurnya sementara Aiden sedang memasak untuk Michi makan malam.

"Ayo ci makan" ajak aiden.

Tentu hanya Michi yang makan, Aiden robot.

Tunggu Aiden memasak?

Yap ia memasak untuk nona-nya.

Bagaimana bisa? Bukankah nantinya akan ada banyak orang yang mengetahui keberadaan Aiden?

Jawabannya Michi dan Aiden sudah resmi meninggalkan rumah, bukan bukan karena ia kecewa pada papinya, ya mungkin alasan itu termasuk ke dalam poin kesekian.

Poin utama ia meninggalkan rumah adalah, untuk misinya.

Kini Michi tidak satu kota lagi dengan papinya, dengan semuanya, ia meninggalkan kota itu demi hidup nyaman sendiri, eh berdua dengan Aiden.

Tidak tidak Michi melakukan itu semua karena ia ingin bertemu dengan salah satu ilmuan yang dulunya sangat terkenal namun sekarang terlupakan karena rumornya yang menjadi gila.

Ya kabarnya, ilmuan tersebut menjadi gila setelah bangun dari komanya, ia terus menyebutkan beberapa kata kata aneh yang tidak dapat di mengerti dan di terjemahkan oleh penerjemah, bahkan hingga ahli bahasa.

Sejak saat itu ilmuan tersebut dinyatakan gila, beberapa orang menduga karena ilmuan itu terlalu cerdas, hingga ia menjadi gila sendir.

Michi penasaran dengan ilmuan itu, kata Runa ilmuan tersebut memiliki seorang putra yang di sembunyikan kepada publik, Michi sempat meminta bantuan Aiden, dan Aiden dengan cepat menemukan data datanya.

Maka dari itu Michi bertekad untuk mendekati putranya agar bisa bertemu dengan sang ilmuan, bukan Michi sih, itu usul dari Aiden.

Semua kejadian akhir akhir ini itu sudah Michi setting, agar ia bisa dengan mulus pergi dari rumah tanpa orang orang bertanya.

Jujur saja sebenarnya yang menyebabkan Angga sakit juga Michi.

Mulai dari pertama, ia sengaja membawa tas untuk ia berikan kepada gurunya saat Audrey masuk, tentu saja sejak awal melihat Audrey Michi sudah dapat menebaknya jika Audrey serakah.

Ia sengaja agar Audrey membuat dirinya seolah olah jelek, kedua ia sengaja menyimpan surat palsu tentang amnesianya agar Jordan membacanya, ketiga saat di kamar mandi pembullyan yang pertama Michi lakukan

Keempat ia sengaja meminta bantuan orang random untuk memberikan serbuk yang berisi suplemen minyak ikan kepada bekal makanan Angga, Angga alergi ikan.

Kelima di sekolahnya tentang perkelahian Elio dan Jordan, keenam hukuman untuk geng Pulu pulu, ketujuh menarik simpati susri agar susri membenci Audrey.

Kedelapan mengeraskan suaranya saat Dirga lewat tujuannya sama agar Dirga tidak menyukai Audrey, kesembilan membuat surat seolah olah ia pergi karena sudah habis masa transfer dan kembali ke negaranya.

Kesepuluh membuat papinya dihantui rasa bersalah, karena pergi tanpa pamit, kesebelas menghilangkan jejak.

Setidaknya baru itu.

Jahat? Memang sedari awal Michi tidak pernah mengatakan jika dirinya baik.

"Aiden, udah selesai, abis ini tolong potong rambut Cici ya"

Aiden mengangguk.

Ia mengambil beberapa barang untuk memotong rambut michi.

"Segini ya"

Aiden mengangguk, ia langsung memotong rambut Michi sesuai dengan keinginannya.

"Cic istirahat, besok anda harus bersekolah"

"Iya"

...

Sementara di kediaman papi baru pulang bersama anak anak, kecuali Angga dan Joana yang masih di rumah sakit.

"Susri mana Cici?" Tanya papi.

"Tadi di kamarnya, tuan" susri menatap Audrey dengan sudut matanya, seolah ia memberi kode kepada papi Michi.

"Papi Audrey mau ke kamar dulu ya, ngantuk banget" pamitnya tanpa menunggu jawaban.

"Kamu, bawa ini" pintanya pada salah satu maid yang sedang membawa nampan berisi gelas.

Si kembar terlihat malu, ya bagaimana tidak Audrey bersikap seolah ia benar benar putri keluarga ini.

"Ada apa?" Tanya papi saat melihat Audrey sudah menaiki lift.

"Nona di bully, oleh Audrey" jawab susri.

"Iya, tadi Cici bilang gitu, juga ibu" ucapan Dirga menggantung.

"Ibu kami menikahi anda, karena hanya ingin memanfaatkan kekayaan yang anda miliki, untuk penobatan Angga, jujur kami malu dengan tindakannya, dan kami memang tidak memiliki bukti tapi kami mendengarnya sendiri" jelas Dikta.

Papi dan susri terkejut, sangat terkejut.

Dikta dan Dirga menunduk mereka malu menampakan wajah mereka.

"Tau" papi mengelus kepala si kembar yang tidak botak.

"Saya menikahi ibu kalian demi Michi, saya berharap Michi dapat merasakan kasih sayang seorang ibu, karena bagaimanapun juga sedari Michi lahir ia tidak memiliki ibu, karena ibunya yang saat itu meninggal dunia, tapi ternyata dugaan saya salah, ibu kalian sama sekali tidak peduli tentang itu" jelasnya.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Tanya Dirga.

"Ceraikan saja ibu kita, bahkan aku malu memanggilnya ibu, sejadi kami kecil ia memang lebih menyayangi Audrey dan Angga, kadang keberadaan kami seolah tak terlihat olehnya"

Papi tersenyum.

"Kita lihat  kedepannya, sekarang kalian istirahat, tidak usah memikirkan masalah kami, tugas kalian hanya belajar, istirahat dan bersenang senang, tidak perlu memikirkan urusan orang dewasa"

"Jangan kaku, panggil saya seperti Michi memanggil saya"

Papi pergi begitu saja, ia pergi menuju kamar putrinya.

Dikta dan Dirga saling menatap kemudian tersenyum haru.

"Kok bisa kalian meminta tuan mencarikan ibu kalian, kalian tidak takut miskin?" Tanya susri.

Keduanya menggeleng.

"Daripada kami menjadi parasit" jawab Dirga.

Susri tersenyum, mereka berdua baik, susri yakin itu.













       

Hay Hay Hay maapin aku ya, aku janji mau up malem agak sorean, tapi malah nggak, karena di ajak Mabar sama temen huhu😭😭 jadinya lupa.

Siapa yang baper sama Aiden cung☝️

Intinya di cerita ini jangan percaya dan Berharap sama siapa siapa, karena kita gak tau siapa yang jahat siapa yang baik.

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang