28

18.5K 1.6K 114
                                    


"Huaaaa enak banget" Michi berguling guling di tempat tidurnya.

"Kalo tau dibully bakal pulang cepet, Cici mau deh di bully tiap hari"

Aiden geleng geleng melihat kelakuan nona-nya ini, saat ini ia sedang membereskan kamar Cici yang sudah seperti kandang.

"Cici semua buku sudah di rapih kan ya, semuanya saya simpan di sana"

Aiden menoleh ke arah Cici yang kali ini posisinya sedang duduk bersandar sambil memakan ice cream cup.

"Iya" acuhnya.

Tunggu, Aiden merasa ada yang janggal, dengan segera ia mendekat dan benar saja.

Ada luka.

"Nona" panggilnya.

"Ih kok nona sih" Michi menatap tak suka, namun sedetik kemudian ia tertegun saat mendapati ekspresi wajah Aiden yang tampak berbeda, biasanya hanya tersenyum itu saja.

"Bukankah saya sudah bilang untuk tidak terluka?"

"Ya ini kan buat bukti aja sih"

"Bukti?"

Flashback...

Pada malam hari, Michi memberikan sebuah email kepada Rora, email tersebut berisi tugas yang harus Rora kerjakan.

......

Begitu Michi keluar dari ruang osis, ia izin kepada dua temannya untuk pergi ke toilet sendiri, awalnya mereka berdua memang tidak mengizinkan, namun Michi memaksa.

Hingga berakhir lah Michi di toilet.

Dan bertemu dengan 3 makhluk Pulu Pulu, saat hendak melawan, Michi melihat Rora yang memasuki toilet, itu tanda dari Rora jika tugasnya sudah selesai.

Mengetahui itu Michi tidak jadi membalas perlakuan 3 Pulu Pulu itu, ia berlagak seolah olah jika dirinya memang tidak dapat melawan mereka.

Bodohnya Audrey begitu mudah percaya, padahal Michi sudah memperlakukannya sepeti kemarin, bukankah seharusnya Audry merasa curiga?

Untuk sebagian orang yang sudah pernah di perlakukan buruk, mungkin akan curiga dengan seseorang yang sudah memperlakukannya buruk namun tiba tiba menjadi lemah bukan.

Nah kebodohan Audrey yang tidak menyadari itu, ia terlalu senang melihat Michi lemah, tanpa sadar jika ia sudah masuk kedalam perangkap yang Michi buat.

Ya semuanya.

Jika kalian berfikir Rora yang memanggil Elio dan Jordan, maka jawabannya salah.

Sedari awal perkelahian mereka saja sudah Michi rencanakan, ya, saat malam hari itu, Michi memberikan vidio dari rekaman cctv bagian dirinya di bully oleh Audrey kepada Rora.

Kemudian di pagi harinya, Rora berjalan dengan menonton vidio tersebut begitu Elio lewat di depannya. singkatnya Rora menunggu Elio hanya untuk adegan tidak sengaja.

Bruk...

Ponsel rora yang sedang menayangkan adegan Michi di bully terjatuh tepat di hadapan Elio.

"Ma..maaf" Rora segera mengambil ponsel tersebut namun sayang ponselnya sudah terlebih dulu di ambil oleh Elio.

"Dari mana ini?" Tanyanya dengan tegas.

"I..itu, a..aku gak percaya kali Michi bully Audrey, makanya aku minta bantuan temen buat ambil rekaman CCTV, dan ternyata bener aja dugaan aku" Rora menunduk takut.

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang