23

19.6K 1.6K 48
                                    


Michi memasuki kelasnya dengan senyuman yang lebar, sambil membawa jinjingan kecil berisi makanan ringan.

"Pagi pagi maling dimana tuh" tanya Runa.

"Enak aja, gua di kasih ya" ketusnya.

"Sama siapa? Lo kok main terima terima aja sih makanan dari orang orang" heran Runa.

"Oh ini asal kasih surat ini ke Jordan, nanti di kasih liat banyak kan" bangganya.

"Bener juga, ayo kita buka jasa pengiriman, lumayan"

"Kan kata gua juga apa"

.

.

.

Setelah lamanya belajar akhirnya bel sejuta umat berkumandang, bel istirahat, Runa langsung menarik Michi karena ia sudah lapar.

"Michi" panggil salah satu kakak kelas yang membuat Michi mau tak mau berhenti.

"Ini cokelat buat Michi, sekalian ya" pintanya dengan senyuman ramah.

"Okey" Michi menerima surat dan cokelatnya.

"Kalo gitu kakak ke kelas dulu ya" pamitnya.

"Iya kak makasih" jawab Michi.

"Kan dapet dua, nih satu buat Lo" Michi memberikan salah satu cokelatnya kepada Runa.

Jauh dari itu ada Ivanna yang sedang menatap Michi.

"Michi" panggilnya.

"Kak Iva"

"Kakak punya kupon dessert, mau tolongin kakak?" Tanyanya dengan penuh kelembutan tidak seperti Ivanna yang Michi kenal.

"Okey, apa kak?" Tanyanya.

"Ini"

"Oh okey" Michi langsung menerimanya.

"Makasih ya"

Michi mengangguk kemudian tersenyum, dan mengajak Runa untuk kembali menuju kantin.

Sesampainya di kantin, Michi langsung menjadi pusat perhatian, banyak yang menatapnya dengan penuh kebencian.

"Ci, kamu bully dia?" Tanya Jordan dengan nada datar.

Michi menatap Audrey yang sedang menangis tersedu sedu.

"Nggak" jawabnya.

Namun Audrey semakin meninggikan suara tangisannya.

"Ngaku aja, Abang gak mau punya adik yang suka bully" ketus Jordan.

Michi menatap Jordan dengan pandangan aneh.

"Are you nuts?" Herannya.

Chris dan Elio menatap Michi dan Jordan bergantian.

"Yaudah sih, emang kenapa kalo Cici bully mereka, suka suka dia lah" celetuk Elio.

"Jangan mentang mentang Lo suka dia, Lo membenarkan tindakan salah dia" ketus Jordan.

Michi menarik nafasnya.

"Zip it" Michi berbicara dengan datar.

"Kalo iya gua bully Lo, buat apa Lo ngadu ke Jordan, kenapa gak ke Dirga atau Dikta? Buat apa ngadu ke Jordan, biar citra gua jelek?" Michi berbicara dengan datar dan aura dingin.

"Gak usah ngelak"

"Lo ada bukti?" Ketus Michi menatap remeh Jordan.

Jordan diam.

"Dia sendiri yang bilang ci"

"Lagian mana ada maling ngaku" timpal Belle.

"Terus emang ada korban yang di fitnah diem aja?"

"Udah si jo, lagian kita kenal Cici lebih lama daripada kita kenal dia" dengan chris.

Ia tidak suka dengan drama picisan seperti ini.

"Udah gua bilang, suka suka Michi, mau dia ngapain aja ya terserah dia" timpal Elio.

"Michi gak bully manusia pulu pulu ini, orang dari tadi kita cegat kok" bela Ibel.

"Iya, lagian kalo mau fitnah cari tempat yang aman dong, kalo bisa waktu Michi lagi sendirian" sinis Mela.

"Cih ganti judul drama Lo, emang ya setiap orang yang deket sama Belle itu jadi gini, ketularan Pulu Pulu" Ivanna ikut ikutan.

Michi tersenyum sinis, menatap Jordan.

"Gua emang cengeng, tapi bukan berarti gua bakal nangisin beginian, nggak, gak berguna buat gua, buat apa gua ngemis ngemis kepercayaan orang yang gak percaya sama gua, dan soal fitnah? Buat apa, apa untungnya ke gua, gua aja udah punya semuanya, nih dari mereka" Michi memberikan surat surat yang ia terima kepada Jordan.

"Gak usah minta maaf, udah gua maafin kok, tapi ini terakhir ya, Lo udah pake kesempatan yang gua kasih, jadi ini yang terakhir"

Michi menarik Runa untuk keluar dari UKS.

"Cici" panggil Jordan yang hendak menyusulnya, namun sayang Elio dan Chris menahannya.

"Cih lepas" kesalnya.

"Lo yang bikin dia gitu, harusnya Lo sadar dong, dari awal, Lo kok jadi tolol gini sih" hardik Chris.

"Dah ah, Elio urus aja ni manusia tolol plus pulu pulu ini" Chris melepaskan pegangan tangannya kepada Jordan, ia lebih memilih kembali kepada teman temannya.

"Nyusahin" ketus Elio dengan menatap tajam Audrey kemudian beralih menatap tak suka Jordan.

Padahal niatnya hari ini, mereka akan bertanya banyak hal kepada Michi.

Namun semuanya gagal, gara gara si bodoh Jordan, kesal Elio.

Sementara Michi saat ini sedang duduk bersantai ria di ruang OSIS.

"Gitu ceritanya" jelas Runa.

"Wah sialan, ayo kita bales" seru Edward.

"Gak usah lah, kaya anak kecil aja"

"Ci Lo di fitnah Loh, kok diem diem aja, gimana kalo nanti tuman mereka, nantinya Lo bakal sering di fitnah" kesal Runa.

"Alah bacot banget, tadi aja Lo gak belain gua" Michi memutar bola matanya nya malas.

"Hehe kalo urusannya sama kak Jordan gua takut" cicitnya.

"Bener nih gak usah di bales?" Tanya Edward memastikan.

"Iyalah, buat apa gak berguna banget" yakin Michi.

Edward menganggukkan kepalanya, diam diam dia tersenyum tipis, sangat tipis bahkan Michi dan Runa saja tidak menyadarinya.

Tapi Edward dan Runa juga tidak menyadari jika Michi juga tersenyum smirk meski tipis.












Hay Hay Hay.....

No Way Home  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang