Brak..
"Akh" desis Michi dirinya di banting begitu saja.
Michi menoleh ke kanan dan ke kiri dimana tidak terlihat apa apa disana, semuanya gelap, hanya ada bau anyir darah saja yang menyeruak.
"Wah wah wah, seru ini hahaha" tawanya pecah seketika.
"Siapa lo" tanya Michi.
"Michi?" Tanya Audrey dan Belle bersamaan.
Tik..
Lampu di nyalakan terlihatlah Ivanna sedang tersenyum puas.
"Hahaha" Ivanna tertawa
"Gimana seru kan permainan gua, hihihi selama ini gua yang neror kalian, gua yang bunuh tupai Lo, gua yang kirim bangkai ke rumah Lo, dan semua kotak berdarah itu gua yang kirim loh hahahah" tawanya puas seketika.
"Apa maksud Lo ngelakuin itu semua?" Kesal Audrey yang kini sudah sangat terlihat berantakan, wajahnya pucat.
Tak jauh berbeda, Belle bahkan lebih parah.
Michi memang jahat namun jika ia melakukan itu semua tidak mungkin, ia masih memiliki belas kasihan meski sedikit.
"Alasan? Gua gak suka aja sama kalian" jawabnya acuh.
"Gua itu calon tunangan Jordan, tapi Lo datang dan rebut semuanya, semua perhatian yang harusnya gua dapetin dari Jordan bell, mulai dari nyokap nya jordan, bahkan temen temen yang lain malah ngiranya gua yang rebut, padahal" lirihnya.
"LO YANG REBUT SEMUA ITU" jerit Ivanna tidak karuan.
"Bohong padahal bunda gak suka tuh" jawab Michi acuh.
Plak..
Michi di tampar oleh Ivanna cukup keras hingga sudut bibirnya luka.
"Yang bener" tanyanya dengan mata berbinar.
Michi mengangguk, ia mulai paham dengan kondisi Ivanna.
"Bunda gak suka sama Belle, kata bunda gara gara Belle Jordan jadi gak nurut"
"Sumpah demi apapun bell, gua minta maaf karena jadiin Lo batu loncatan"
"KAN, BENER KATA GUA, Lo tuh pengrusak bell, SEMUA HUBUNGAN LO RUSAK, kok ada ya manusia sejahat itu"
Belle diam saja.
"LO LEBIH JAHAT SIALAN" jerit Audrey.
Bugh..
Audrey di lempar dengan entah apa itu Michi tidak tau.
"Emang gua jahat ci?" Tanya nya dengan menarik rambut Michi cukup kuat hingga rontok beberapa helai.
"Nggak kok wajar, siapa yang gak sakit hati coba" jawab Michi senormal mungkin.
Michi tau jika dirinya menunjukan raut kesakitan maka Ivanna akan senang dan akan semakin senang untuk menyiksanya.
"Normal kan ya?" Tanyanya namun kali ini Ivanna menggoreskan kuku kukunya ke leher Michi.
Leher Michi berdarah bagaimana tidak, kuku kuku Ivanna sangat tajam dan Ivanna menggoresnya dengan kuat.
"Iya" jawab Michi.
"Terus Lo" Ivanna melepaskan cakarannya kini ia berdiri di hadapan Audrey.
"Lo sama aja kaya belle, merebut semua yang Michi punya, awalnya gua gak peduli, tapi akhirnya? Lo sama aja Lo cari cari perhatian Jordan, sialan, untung semua yang gua lakuin udah gua rekam buat kenang kenangan hahahah"
Ivanna menarik rambut Audrey dengan kuat.
"Belle?" Bisik Michi yang sama sekali tidak di balas oleh Belle.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Way Home (Sudah Terbit)
FantasyBak Pygmalion yang mencintai Galatea sebuah mahakarya patung wanita cantik yang ia pahat sendiri dan ia perlakukan layaknya manusia sungguhan, dan di akhir kisah mereka, Galatea berubah menjadi manusia dengan bantuan dari Dewi Aprodhite. ...... Ini...