Park Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan.
Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deru mesin jet dua buah pesawat tempur sudah terdengar nyaring di sekitar landasan pacu Edward Air Force Base, Palmdale California. Pesawat tempur F22 Raptor yang baru saja di lengkapi dengan persenjataan baru akan di lakukan uji coba untuk pertama kalinya siang ini.
Seorang fighter pilot yang akan menjadi pemimpin dalam uji coba kali ini telah duduk di area cockpitnya dengan tenang. Ia terlihat tengah memeriksa beberapa sistem elektronik dan persenjataan sebelum pesawat itu akan lepas landas dari daratan.
Dari arah gedung pemantau, beberapa pejabat tinggi pentagon berpakaian dinas resmi yang di penuhi dengan berbagai lencana sudah berkumpul untuk menyaksikan uji coba secara langsung.
Setelah kedua fighter pilot memastikan semua sistem pesawat mereka dalam kondisi baik, mereka segera memasang helm dan masker yang menjadi perlengkapan keamanan terakhir sebelum pesawat itu melesat meninggalkan daratan.
"Major, are you ready?"
"We're ready, colonel Russel."
Mayor penerbang utama melaporkan kesiapan nya melalui radio komunikasi yang sudah tersambung dengan ATC tower. Ia kembali memeriksa kecepatan angin di sekitar landasan pacu yang akan di lalui nya untuk kedua kali.
Langit California siang itu begitu membiru, seakan telah siap untuk di jelajahi sang burung besi yang terlihat gagah berani.
"Ini adalah penerbangan dan uji coba terakhirmu, mayor. Berikan yang terbaik untuk kami, little hamster." Kolonel Russel tersenyum memandangi pesawat prajuritnya dari atas tower ATC.
"Yes, sir yes. Saya akan melakukan dengan sebaik - baiknya. Roger."
Pilot fighter itu segera memberikan kode bahwa dia telah siap untuk menjalankan misi. Beberapa marshaller dengan segera melepas anak tangga yang menjadi akses masuk ke dalam cockpit F22 Raptor itu.
Penutup kaca fighter itu perlahan segera tertutup rapat. Terlihat pilot penerbang senior memberikan salute sebelum pesawat itu bergerak maju menuju landasan pacunya.
Deru mesin jet semakin terdengar keras. Sang senior fighter pilot terlihat memejamkan kedua mata nya sesaat sebelum ia akan lepas landas. Mengudarakan sebuah doa agar penerbangan uji coba nya kali ini di berikan kelancaran dan keselamatan.
"Major, the show must start immediatelly." suara junior pilot segera terdengar melalui radio.
