[Jeju International Airport, Jeju Island - 17.00 KST]
[Author POV]
Lea Mizuki tampak berdiri tegak memandangi langit jingga di atas pulau Jeju sore itu. Dengan kacamata hitam yang belum tertanggal di kedua matanya, ia dengan tenang tetap memperhatikan area langit yang berada di atasnya.
Rambutnya terkibas perlahan oleh hembusan angin saat ia berdiri di area apron helikopter bandara internasional Jeju. Sore itu ia bertugas untuk menjemput sahabat, adik sekaligus atasan nya yang seharusnya di jadwalkan mendarat dari lima menit yang lalu.
"Kenapa dia selalu sibuk ketika menjelang hari pernikahan nya." gumam Lea Mizuki yang kembali mendudukan pantat nya di atas kap mobil.
Sebelumnya Kim Jisoo yang tengah menemaninya telah terlebih dahulu mendudukan pantat nya disana. Dua mantan pilot Korean Air itu tampak saling menghela nafas panjang kemudian kembali menatap langit jingga diatas nya.
"Pertemuan dengan beberapa perusahaan yang harusnya dilaksanakan empat hari yang lalu nyatanya ia gunakan untuk mengantar Dita ke Indonesia bukan?" Kim Jisoo masih memandangi langit tanpa berkedip sedikitpun.
"Hhmm ... geurrae, setidaknya kita masih bisa bersantai disini daripada kepalaku harus pening mendengar kehebohan pacar - pacar kita." Lea Mizuki kembali terkekeh sembari menghela nafas panjang.
"Memang nya kali ini apa yang bidadari - bidadari ungu itu ributkan?" Kim Jisoo terkekeh.
"Hhfff ... acara bridal shower pasti akan selalu membuat heboh dimana - mana. Apalagi kali ini adalah bridal shower untuk wanita yang akan menikah dengan sebenar - benar nya, tentu pacar - pacar kita akan membuatnya spesial dan sangat berkesan untuk Dita." Lea Mizuki masih mengamati langit diatas mereka.
"Mwoya ... menikah dengan sebenar - benar nya? Memang nya dulu pernikahan pertama Dita hanya main - main saja?" Kim Jisoo mengernyitkan dahi.
"Hhmm jangan berpura - pura bodoh, Jisoo. Kamu tahu sendiri pernikahan pertama Dita karena apa. Aku yakin tidak ada landasan cinta saat itu. Dia menikah dengan mendiang mantan suaminya karena terpaksa." Lea Mizuki kembali menghembuskan nafas berat.
"Arraseo ... sudah sepatut nya kita sebagai sahabat mendukung nya kali ini." Kim Jisoo menganggukan kepala perlahan.
Semeribit angin di sekitar bandara semakin terasa besar berputar di sekitar mereka. Sebuah helikopter berwarna hitam yang sedari tadi mereka tunggu - tunggu kedatangan nya perlahan mulai mendarat di helipad.
Lea Mizuki dan Kim Jisoo segera turun dari posisi mereka yang berada di atas kap mobil. Rambut mereka yang terkibas cukup kuat segera memandang lurus memperhatikan pintu helikopter yang tengah di buka oleh staf bodyguard.
Park Jinny tampak menuruni helikopter setelah memberikan salam perpisahan kepada pilot yang telah membawanya dengan aman. Dia segera berjalan menghampiri dua sahabat yang sudah menyambutnya dengan senyum kelegaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...