The Destruction

362 147 49
                                    

[School of Performing Art Seoul (SOPA) - 15.00 KST]

[Author POV]

         Mobil sedan Toyota Camry berwarna hitam telah berhenti di salah satu sudut tempat parkir gedung School of Performing Art Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         Mobil sedan Toyota Camry berwarna hitam telah berhenti di salah satu sudut tempat parkir gedung School of Performing Art Seoul. 

       Wanita cantik berponi yang merupakan ibu kandung dari seorang Ji Yeong Ju, siswa jurusan practical dance telah keluar dari dalam mobilnya.

        Dita Karang dengan tenangnya berjalan perlahan menuju ruang konseling dimana putrinya masih menunggu kedatangan nya disana. 

      Dita Karang sang ibu hanya berharap semoga kali ini putrinya tidak melakukan pelanggaran berat yang bisa mempengaruhi nilai nya.

Tok ... tok ... tok ....

Ceklek ....

       Dita Karang membuka pintu ruang konseling dimana dengan segera bayangan putrinya dan seorang wanita cantik yang menjadi guru pembimbing konseling telah tampak di kedua matanya.

"Eomma." gumam Zuu lirih.

        Beberapa lebam dan luka lecet yang terplester kembali terlihat di wajah cantik Ji Yeong Ju. Kelegaan seketika menyeruak di dalam dada Dita Karang begitu telah melihat keadaan putrinya. 

        Setidaknya saat ini putrinya dalam keadaan baik - baik saja dan sudah mendapatkan pertolongan pertama. Hanya saja sangat di sayang kan bahwa teman yang menjadi lawan berkelahi nya masih berada di rumah sakit.

"Gwenchana, eomma sudah disini. Apakah kamu terluka?" Dita Karang segera memeriksa kondisi putrinya.

"Aku tidak apa - apa eomma. Anda tidak usah khawatir." Ji Yeong Ju tersenyum simpul berusaha meyakinkan sang ibu walaupun sekujur tubuh nya terasa sakit saat ini.

        Lee Sunmi, guru konseling yang sudah Dita anggap seperti kakak sendiri turut memeluk nya begitu tatapan keduanya saling bertemu. 

       Kedekatan mereka bermula ketika Dita Karang sering mendapatkan surat panggilan dari bagian kesiswaan tentang kelakuan bar-bar putrinya di sekolah.

       Sering mengunjungi kantor konseling dan kesiswaan sekolah itu setiap bulan sudah menjadi rutinitas sang pramugari sebelum Zuu memulai hobinya bermain skateboard. Perilaku keras putrinya terkadang sering membuat Dita Karang angkat tangan dan menyerah seketika.

       Hingga pada akhirnya Dita Karang berani menceritakan keadaan keluarganya terkait penyebab perilaku putrinya yang suka berbuat onar kepada Lee Sunmi. 

      Beruntung nya guru cantik itu sangat mengerti dan memahami posisinya sebagai single parent sekaligus seorang wanita karir yang berprofesi sebagai pramugari.

"Bagaimana kabarmu, Dita?" Lee Sunmi tersenyum menatap wajah cantik sang pramugari.

"Aku baik - baik saja eonni. Gomawoyo telah bersabar dan kembali membantu putri ku." Dita Karang tersenyum, bersyukur mempunyai orang - orang yang bisa diandalkan di sekitar nya.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang