The Compassion

315 147 100
                                    

[Nonhyeon District, Seoul - 08.00 KST]

[Author POV]

       Dita Karang bersenandung lirih sembari menata piring - piring menu sarapan di atas meja yang sudah ia persiapkan sejak satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Dita Karang bersenandung lirih sembari menata piring - piring menu sarapan di atas meja yang sudah ia persiapkan sejak satu jam yang lalu. Rambut panjang nya yang masih setengah basah tampak tergulung di dalam handuk dengan rapi.

       Wajah sang nyonya rumah pagi ini tampak jauh lebih berseri daripada biasanya. Hwang ahjumma yang memperhatikan gerak gerik nya yang telihat lebih bersemangat hanya bisa tersenyum dari kejauhan.

Gedebag ... gedebug ... gedebag ... gedebug ....

       Ji Yeong Ju tampak menuruni anak tangga sembari memasukan beberapa buku ke dalam tas ransel nya. Jas kuning sebagai identitas sekolahnya telah melekat ditubuh nya dengan rapi.

"Morning eomma." Ji Yeong Ju mengecup pipi ibunya dengan segera.

"Good morning. Mau sarapan di rumah atau sarapan di sekolah baby?" Dita Karang menatap puterinya yang tengah menghabiskan segelas susunya.

"Aku sarapan di sekolah saja eomma. Eri telah menungguku di Halte." Ji Yeong Ju segera meletakan gelas susunya yang telah kosong. 

"Baiklah, ini bekal sarapan mu. Dihabiskan nee." Dita Karang menyerahkan kotak bekal kepada puterinya.

"Sepertinya eomma memasak sarapan yang cukup banyak hari ini?" Ji Yeong Ju tampak memperhatikan menu - menu sarapan yang terhidang di atas meja makan.

"Eomma memang memasak menu sarapan yang banyak karena oppa mu dan onty Seulgi semalam menginap disini." Dita Karang menatap puterinya yang tampak terkejut.

"Jinjja? Mereka menginap disini? Terus dimana mereka sekarang?" Ji Yeong Ju mengedarkan pandangan ke segala arah mencari keberadaan kedua sahabat nya.

"Mereka belum bangun. Mungkin mereka masih kelelahan." Dita Karang melihat jam dinding ruang makan.

"Baiklah aku berangkat dulu eomma, bye." Ji Yeong Ju kembali mencium pipi ibunya.

        Dita Karang hanya tersenyum melepas kepergian puterinya yang akan berangkat sekolah dengan penuh semangat. Dia kembali menata piring - piring yang masih belum terisi dengan menu yang sudah ia masak dengan tangan nya sendiri.

"Bibi, jangan lupa seragam Jinny harap di persiapkan. Dia akan berangkat ke kantor pusat pagi ini sepertinya." Dita Karang tidak lupa mengingatkan asisten rumah tangganya yang baru saja membersihkan area dapur.

"Yee, nyonya. Seragam nona Park sudah bibi siapkan." Hwang ahjumma tersenyum.

"Nee, gomapseumnida." balas Dita Karang dengan senyum yang masih terpatri.

       Park Jinny tampak menggeliat perlahan dari tidur nyenyak nya. Kedua mata monolidnya perlahan membuka, memperhatikan kamar dimana tubuh nya tengah berbaring dengan seksama.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang