The Regrets

262 139 16
                                    

[Nonhyeon Distrik, Seoul - 18.00 KST]

[Author POV]

[Author POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Braaaaakk!!

        Ji Yeong Ju membanting pintu kamarnya dengan keras setelah perdebatan yang sempat terjadi dengan sang ibu selama perjalanan dari Seoul National University Hospital ke rumah mereka. 

        Dita Karang yang melihat tingkah putri semata wayang nya kembali tidak terkontrol hanya bisa memejamkan mata sembari menghela nafas panjang.

        Dia tidak pernah menyangka hubungan putrinya dan Park Jinny sudah sedekat itu. Hingga pada akhirnya Zuu lebih membela sang pilot daripada dia yang merupakan ibu kandung nya sendiri.

"Nyonya, ada apa dengan nona muda? Apakah nona Zuu baik - baik saja?" 

        Hwang ahjumma berhasil mengagetkan Dita Karang yang tengah terduduk melamun di kursi ruang tamu. Sang nyonya rumah hanya tersenyum simpul sembari berdehem beberapa kali.

"Zuu tidak apa - apa bibi. Dia sudah mendapatkan pertolongan dari orang yang tepat." Dita Karang menghembuskan nafas panjang.

"Tetapi kenapa nona Zuu kembali membanting pintu kamarnya seperti itu? Apakah dia benar - benar dalam keadaan baik - baik saja nyonya? Bibi sungguh mengkhawatirkan nya." Hwang ahjumma semakin terlihat khawatir.

"Aku yang membuat dia tidak baik - baik saja bibi. Aku memang ibu yang jahat untuk nya." Dita Karang terisak lirih.

"Bagaimana nyonya mengatakan bahwa nyonya ibu yang jahat jika selama ini nyonya berusaha untuk selalu membahagiakan nona muda? Mohon maaf, tetapi bibi tidak setuju dengan pendapat anda, nyonya." Hwang ahjumma sedikit menundukan kepala.

"Aku sudah berlebihan kali ini bibi. Bukan hanya Zuu saja yang aku sakiti, tetapi orang baik lain nya." celetuk Dita Karang.

"Orang baik lain nya? Maksud nyonya?" Hwang ahjumma menatap nyonya rumah dengan rasa penasaran nya.

         Dita Karang terdiam menatap wajah keriput asisten rumah tangga yang sudah lama mengabdi kepadanya. Pikiran kalut atas kondisi Zuu benar - benar membuatnya tidak bisa berfikir secara jernih sedari tadi. 

        Hari ini secara tidak langsung dia sudah menyakiti dua orang yang sangat ia cintai. Putrinya sendiri dan wanita yang sudah berhasil membuka pintu hatinya.

"Kemarilah duduk di sebelahku, kali ini aku butuh pendapatmu bibi." 

        Dita Karang memandang asisten rumah tangga yang sudah ia anggap seperti orang tua sendiri dengan tatapan sayu nya. Hwang ahjumma pun tidak banyak protes dan segera mengambil duduk di sebelah sang nyonya rumah.

[Flashback ON]

[Author POV]

"Kenapa eomma melarangku untuk bertemu lagi dengan oppa Jin?"

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang