[JD Tower, Seoul - 14.00 KST]
[Author POV]
Glutak ... glutak ....
Ssssssss ....
Suara pancaran air dari kran wastafel yang berada di area kitchen terdengar cukup keras. Seseorang yang tengah sibuk membereskan dan menyikat peralatan - peralatan kotor yang bertebaran di area wastafel terlihat cukup bekerja keras dengan peluh yang telah mengalir di pelipis.
Pemilik rumah yang tengah mengalami demam dari semalam tidak bisa melakukan banyak aktivitas hari itu. Dita Karang segera melepas apron setelah piring terakhir yang di cuci nya selesai. Dia segera menggantung apron itu di sebuah tiang gantungan yang terletak tidak jauh di sebelah kulkas.
Dita Karang segera mempersiapkan makanan yang dibelinya dari Gongju Cafe. Lea Mizuki sang kapten team A yang tengah mengalami demam memang menitip untuk di belikan makan siang begitu tahu Dita akan makan siang di cafe yang searah dari apartemen nya.
"Eonni, bangun lah. Makan siang mu telah siap." Dita Karang memberikan instruksi setelah ia selesai menyiapkan set makan siang untuk sahabat nya.
Ceklek ....
Suara pintu kamar Lea terbuka. Sang pilot yang tengah tergulung rapat di dalam selimut datang perlahan mendekat. Kakinya serasa melayang saat demam nya masih bertahan di angka hampir menyentuh empat puluh derajat.
Dia segera menarik kursi dan duduk dengan perlahan. Set makan siang dengan asap yang masih mengepul benar - benar terlihat menggugah selera. Tetapi tuan rumah yang tengah sakit terlihat enggan menyentuh karena lidah nya saat ini benar - benar terasa pahit.
"Gomawoyo Dita-yaaa. Kamu memang selalu bisa di andalkan." Suara Lea Mizuki terdengar bergetar.
"Makan lah eonni selagi masih hangat. Setelah itu minum obat dan beristirahatlah. Apakah kamu telah membeli obat?" Dita Karang menatap sahabat nya dengan penuh perhatian.
"Aku sudah menitip obat kepada teman ku. Mungkin sebentar lagi dia akan datang." Lea Mizuki tersenyum walaupun badan nya terlihat menggigil.
Pilot berdarah Jepang itu langsung menyuapkan sedikit nasi ke dalam mulut. Sesuai dengan dugaan nya, rasa nasi dan lauk yang seharusnya terasa enak beradu di mulut kini hanya terasa pahit dan hambar.
"Tetap makan walaupun terasa tidak enak. Jangan sampai sakitmu bertambah parah hanya karena kamu tidak mempunyai tenaga dari perut kosong." Dita Karang dengan sikap perhatian nya kembali mengawasi gerak gerik sahabat yang tengah makan dengan malas - malasan.
"Dita, bagaimana kabar Yeong Ju? Aku lama tidak bertemu dengan nya." Lea Mizuki menatap wanita single parent yang tengah menuangkan air putih di gelas nya.
"Dia baik - baik saja eonni. Dia sedang bahagia menekuni hobi barunya bermain skateboard." Dita Karang tersenyum dan menyerahkan segelas air putih hangat itu kepada Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...