"Appa ...."
Park Jin Young masih bertepuk tangan sembari memandang ke arah putrinya. Terlihat dengan jelas sang captain terkejut dengan kehadiran sang ayah di ruang persidangan pengadilan distrik siang itu.
Ji Yeong Ju yang baru melihat lelaki paruh baya itu segera melonggarkan pelukan dari tubuh sang ibu. Dita Karang yang sangat mengetahui sosok yang sedari tadi bertepuk tangan segera menarik bahu putrinya agar lebih mendekat ke arah nya.
Park Jin Young telah menghentikan tepukan tangan nya. Dia memandangi putrinya yang sedari tadi masih menatap nya dengan tajam. Pimpinan Park Company itu tampak tersenyum sinis melihat ekspresi terkejut yang ditunjukan putrinya.
Beberapa bodyguard yang menjaga di belakang nya tampak mengiring pimpinan perusahaan terbesar di Korea Selatan itu ketika perlahan berjalan memasuki ruang sidang.
Park Jinny terlihat mensingsingkan lengan blazernya dan segera berdiri di depan tubuh Dita Karang dan putrinya. Ia adalah orang pertama yang harus pasang badan jika sang ayah akan bertindak berlebihan kepada dua orang yang ia cintai.
Park Jin Young hanya tersenyum sinis menatap ke arah Dita Karang dan putrinya. Sang pilot yang melihat tatapan sinis sang ayah segera mengepalkan kedua tangan nya.
Jika saja laki - laki paruh baya yang ada di hadapan nya bukan ayah kandung nya sendiri, tentu Jinny sudah melayangkan tinju ke wajah nya. Tetapi lagi - lagi Park Jinny mencoba menahan emosi yang sudah meluap - luap sedari kedatangan sang ayah.
"Kenapa appa ada disini?" suara dingin Park Jinny kembali terdengar.
"Seharusnya appa yang bertanya kepadamu, kenapa kamu disini, Jin Hee? Kamu ada jadwal fiting baju dengan calon tunangan mu. Apakah perlu appa harus turun tangan dan menyeretmu sendiri kesana hah?" Park Jin Young berteriak.
Ji Yeong Ju dan Dita Karang yang mendengar ucapan lelaki paruh baya yang merupakan ayah kandung dari sang pilot sedikit tersentak kaget. Ji Yeong Ju menatap bingung ke arah Dita Karang ketika mendengar sahabat baiknya sudah mempunyai tunangan.
"Eomma, Oppa Jin sudah mempunyai tunangan?" bisik Ji Yeong Ju menatap ke arah Dita Karang.
Dita Karang sang ibu hanya meletakan telunjuk jarinya di depan bibir. Ji Yeong Ju tidak banyak protes dan kembali mengamati laki - laki yang ia baru ketahui adalah ayah dari Oppa Jin. Sementara Park Jinny yang mendengar pertanyaan Zuu hanya melirik sekilas ke arah gadis berponi itu.
"Apa yang anda bicarakan? Anda sudah sangat jelas melihat calon isteri ku dan cucumu disini, appa." Park Jinny tersenyum sinis.
"Berhentilah berkata ngelantur, putriku. Calon isterimu, Lee Soodam sudah menunggumu sedari tadi di butik nya." Park Jin Young tersenyum menatap putrinya.
Deg ....
Dita Karang seketika meraba dada nya begitu mendengar ucapan pimpinan Park Company itu. Rasa sesak yang datang dengan tiba - tiba membuat deru nafas nya terdengar memburu seketika.
Ji Yeong Ju yang mendengar nama sahabat ibunya di sebut sebagai calon isteri Oppa Jin tampak membulatkan kedua mata monolid nya dengan seketika.
"Eomma ... aunty Soodam?" Ji Yeong Ju menatap sang ibu yang kembali tersenyum sembari membelai rambutnya perlahan. Dia tidak ingin putrinya mengetahui bahwa dirinya saat ini sedang tidak baik - baik saja.
"Jangan banyak bertanya dulu, baby." bisik Dita Karang.
Park Jinny segera berjalan untuk lebih mendekat ke arah Park Jin Young. Wajah nya yang tanpa ekspresi sedikitpun tampak menahan rasa amarah yang kini masih terkungkung di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...