Destiny Dictates

329 140 45
                                    

[Incheon International Airport, Incheon - 07.00 KST]

[Author POV]

      Ini pagi hari di Incheon Internatioal Airport

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Ini pagi hari di Incheon Internatioal Airport. Suara decit roda pesawat Korean Air KE628 yang melakukan penerbangan dari Jakarta baru saja mendarat dengan sangat mulus di landasan pacu. Pesawat yang bertolak pukul 21.45 waktu Jakarta itu mendarat sesuai jadwal yang di tentukan dengan lancar.

      Duet dua pilot yang baru saja menjadi sahabat tampak tersenyum penuh kelegaan. Membawa penumpang sebanyak empat ratus jiwa dengan selamat sampai tujuan adalah kewajiban bagi mereka.

      Park Jinny dan Lea Mizuki tampak terlihat membagi tugas kembali. Lea terlihat mencatat laporan penerbangan mereka dengan cermat di lembar data penerbangan. 

     Sementara seorang Park Jinny tampak mulai mematikan satu per satu sistem pesawat mereka setelah mengakhiri laporan nya dengan staf ATC tower bandara Incheon.

      Lea Mizuki yang masih sibuk menulis tampak tersenyum sendiri tanpa alasan. Park Jinny yang notice dengan kelakuan absurd pilot asal Jepang itu hanya menatap nya dengan penuh keheranan.

"Apakah kamu ingin berkomentar kenapa sedari tadi aku senyam senyum sendiri kid?" Lea Mizuki menyadari partner pilot yang sedari tadi memandangi dirinya secara intens masih berusaha menahan komentarnya.

"Eoh kenapa eonni? Apakah kamu sudah langsung merasakan jetlag saat ini? Jika benar, betapa payah dan lemah sekali dirimu." Park Jinny terkekeh dengan godaan nya, sementara Lea yang mendengar ucapan gadis berambut pirang itu segera membelalakan mata.

"Nani? Kamu bilang aku lemah dan payah? Park Jinny ... hanya ada satu pilot yang selama hidupku berkarir disini berani mengataiku secara terang - terangan." Lea Mizuki kembali berdecak kesal.

"Who? Aku penasaran." Park Jinny masih fokus memastikan segala sistem telah ter shutdown dengan benar.

"You."

      Seketika tawa Park Jinny meledak. Ia tidak pernah menyangka dengan jawaban yang akan keluar dari mulut pilot yang sudah mulai lebih akrab dengan nya.

"Me? You kidding me, right?" Park Jinny kembali terkekeh.

"No, it's only you." Lea terkekeh. "Hei ... apakah tadi teknik landingku baik? Bagaimana menurutmu?" Lea Mizuki tampak berantusias menunggu jawaban dari sahabat barunya.

"Hhmm ... choa choa, landingmu cukup smooth. Waeyo eonni?" Park Jinny menatap pilot Jepang itu sembari mengernyitkan dahi.

"Hhmm ... benar kataku bukan, bahwa aku memang mempunyai teknik landing yang baik. Aku hanya kesal dengan laporan triwulan ku terakhir. Ada seorang customer yang memberikan kritikan terhadap teknik landingku. Dia menyamakan teknik landing ku sama saja seperti menurunkan layang - layang. Kasar dan tidak smooth. Bukan kah dia terlalu berani mengkritiku seperti itu? Memang nya siapa dia? Apakah dia seorang pilot? Aku benar - benar kesal jika mengingat hal itu kembali." Lea Mizuki kembali kesal untuk kesekian kali.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang