The Mourning Day

227 126 0
                                    

[Seoul Memorial Park, Seoul - 10.00 KST]

[Author POV]

       Suasana pemakaman siang itu terlihat begitu private

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Suasana pemakaman siang itu terlihat begitu private. Dua peti mati mendiang Park Jin Young dan Lee Sung Min baru saja di turunkan ke dalam lubang yang sudah dipersiapkan secara berdampingan.

      Park Min Young dan Tiffany Young yang masih cukup terguncang dengan tragedi yang menimpa suami mereka memutuskan untuk memakam kan di lokasi yang sama. 

      Mereka tampak berpelukan untuk saling menguatkan satu sama lain dan sudah saling menerima atas tragedi yang tidak pernah mereka harapkan.

       Dita Karang tampak berpegangan tangan dengan Lee Soodam yang masih duduk lemah di atas kursi rodanya. Sedari kemarin sang pramugari tidak lelah menguatkan sahabat nya selama berada di rumah duka.

       Sementara di sebelahnya terlihat Kim Jisoo turut mendampingi wanita yang merupakan putri dari mendiang CEO Lee Go Group. Dibelakang mereka barisan sahabat - sahabat Park Jinny yang ditugaskan untuk menjaga Zuu tampak kompak dengan outfit serba hitam nya.

        Park Jinny tampak menghela nafas panjang ketika akan mendekati lubang makam ayah nya dan ayah Lee Soodam. Sebelum lubang itu di tutup, mantan prajurit itu mengambil segenggam tanah dengan bulir air mata yang kembali mengalir di kedua pipinya.

Damailah di surga appa, uncle. Aku berjanji akan menjaga eomma dan akan menganggap aunty Tif seperti eomma ku sendiri. Aku juga akan menjaga dan menganggap Soodam seperti adik ku sendiri. Aku akan menjaga Park Company dengan sebaik - baik nya, appa. Sampaikan salam rindu ku untuk eomma disana, damailah kalian semua. gumam Park Jinny dalam hati.

       Park Jinny segera melemparkan tanah yang sedari tadi di genggam nya. Ia segera berjalan kembali ke area dimana keluarga besar mereka berada. Petugas pemakaman segera menimbun kedua peti itu dengan tanah secara perlahan.

       Mantan prajurit yang berdiri di sebelah Dita Karang memandangi peti sang ayah yang perlahan mulai tertutupi dengan tanah. 

       Kedua matanya yang sembab dan keadaan nya yang cukup terguncang karena ia tidak bisa menyelamatkan sang ayah dari tragedi yang mengenaskan itu selalu membuat ia merasa bersalah.

       Jika saja waktu bisa di putar ulang, tentu ia tidak akan membiarkan sang ayah bertemu dengan mendiang CEO Lee Go Group di kantornya dan memilih pertemuan itu dilakukan di rumah. Tetapi nasi telah menjadi bubur, kini Park Jinny harus kembali fokus dengan menjaga seluruh janji nya kepada mendiang sang ayah.

       Dita Karang tampak membelai bahu lebar wanita yang ia cintai dengan penuh perhatian. Ia sangat mengerti Park Jinny masih berkabung dan terguncang dengan tragedi orang tua nya. 

      Sang pramugari yang bisa turut menemani kekasihnya karena tidak ada jadwal tugas berusaha sebisa mungkin menyemangati agar gadis California itu bisa bersikap tegar.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang